Laporan Kemenag, Calon Jemaah Haji Bone Bolango Rata-rata Punya Penyakit Jantung

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Rata-rata calon jemaah haji (CJH) 2023 Bone Bolango memiliki riwayat penyakit jantung. 

Hal itu dikonfirmasi oleh Sabara Karim Ngou Kepala Kantor Kementerian Agama Bone Bolango kepada TribunGorontalo.com, Minggu (11/6/2023). 

“Kebetulan jamaah kita ini posisinya hampir 60 persen itu adalah risti (risiko tinggi), dan kebanyakan mereka yang risti adalah penyakit jantung,” kata Sabara Karim Ngou Kepala Kantor Kementerian Agama Bone Bolango.

Adapun laporan itu menurut Sabara ia dapatkan atas laporan dari tim dokter kloter. 

Karena hal itulah, penyelenggara haji setempat memajukan jadwal masuk asrama untuk CJH Bone Bolango. 

Sesuai dengan ketentuan, CJH asal Bone Bolango masuk asrama haji pada 12 Juni 2023 pukul 04.30 Wita.

“Kami telah meng inisiasi dan melakukan koordinasi dengan provinsi untuk lebih awal masuknya,” tambahnya.

Hal tersebut bertujuan guna sistem layanan One Stop Service pada setiap jemaah yang akan masuk asrama haji Provinsi Gorontalo dapat cepat dilaksanakan.

Layanan One Stop Service adalah para CJH saat tiba di asrama haji akan dilakukan pemeriksaan kesehatan, penerimaan surat perintah masuk asrama (SPMA), dan bukti pelunasan Bpih, penyerahan kartu akomodasi, gelang identitas jemaah, paspor dan biaya hidup.

“Agar para jamaah setelah mendapatkan pelayanan one stop service memiliki waktu cukup beristirahat, guna tetap menjaga kesehatan,” tutup Kepala Kantor Kementerian Agama Bone Bolango.

CJH Bone Bolango sendiri tergabung dalam kloter 29 Embarkasi Haji Antara Gorontalo yang menurut jadwal pada tanggal 13 Juni pukul 10.45 Wita akan bertolak dari Gorontalo Menuju Embarkasi Makassar.

Dilanjutkan pada pukul 17.45 Wita dari embarkasi Makassar menuju Jeddah dengan estimasi tiba pada 14 Juni pukul 01.35.

Total ada 131 CJH Bone Bolango 2023. Rinciannya, 85 Perempuan dan 45 Laki - laki. Rata-rata juga sudah lanjut usia (lansia). 

Sesuai data awal, mestinya ada 135 CJH yang akan diberangkatkan. Namun rupanya 2 CJH berpindah kloter. 

Lalu 1 CJH berhalangan ikut karena sakit, sementara 1 lainnya telah meninggal sebelum keberangkatan.