SMK Bangun Insani Resmi Dibuka, Sekolah Berbasis Entrepreneur Pertama di Sulawesi Tengah 

SMK Bangun Insani di bawah naungan Yayasan Assa'adah Bangun Insani, Jalan Trans Sulawesi, Desa Tomeang, Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai

|
TribunGorontalo.com
SMK Bangun Insani, sekolah swasta berbasis entrepreneur pertama di Sulawesi Tengah resmi buka pendaftaran. 

TRIBUNGORONTALO.COMSMK Bangun Insani akhirnya secara resmi buka pendaftaran siswa baru.

Sekolah ini di bawah naungan Yayasan Assa'adah Bangun Insani, Jalan Trans Sulawesi, Desa Tomeang, Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah.

Ketua Yayasan Assa'adah Bangun Insani, Sahran Lambaga mengungkapkan SMK Bangun Insani merupakan sekolah berbasis entrepreneur pertama di Sulawesi Tengah.

"Memang ada sekolah punya jurusan yang sama, tapi basis entrepreneur belum ada," kata Sahran Lambaga saat dihubungi TribunGorontalo.com melalui panggilan WhatsApp, Sabtu (13/5/2023).

Eks Kepala UPT PSDA Wilayah II Pemprov Sulawesi Tengah itu menjelaskan tujuan utamanya menciptakan bibit-bibit pengusaha muda.

Ketua Yayasan Assa'adah, Sahran Lambaga bersama perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah saat verifikasi SMK Bangun Insani, Kamis (11/5/2023).
Ketua Yayasan Assa'adah, Sahran Lambaga bersama perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah usai proses verifikasi SMK Bangun Insani, Kamis (11/5/2023). (TribunGorontalo.com)

SMK Bangun Insani membuka dua program keahlian, yakni Rekayasa Perangkat Lunak, dan Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian.

Sahran mengatakan generasi milenial dewasa ini memiliki begitu banyak peluang usaha seperti mendirikan start up atau menjadi tenaga ahli.

Dengan demikian, adanya sekolah berbasis entrepreneur disebut bisa menjadi jembatan bagi generasi muda mengembangkan potensinya.

Terlebih secara demografis Kabupaten Banggai terutama Kecamatan Nuhon didominasi sektor pertanian.

Sehingga, hadirnya pendidikan keahlian bidang teknologi diyakini dapat menunjang sumber daya masyarakat desa di masa mendatang.

"Kita ingin sekolah ini menghasilkan para entrepreneur (pengusaha) muda," ungkap Sahran.

"Setelah lulus, dia bisa menciptakan lapangan kerja. Dia juga merekrut teman-temannya untuk membangun usaha secara mandiri," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Pria Asal Luwuk-Sulteng, Rela Jadi Tukang Cuci Kendaraan di Gorontalo Asal Anak Kuliah

Karena itu, SMK Bangun Insani mengusung pendidikan vokasi guna mengasah keterampilan para siswa.

Menurutnya, pendidikan vokasi dibutuhkan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

"Untuk mengurangi pengangguran terbuka yang dihasilkan lembaga-lembaga pendidikan, maka SMK Bangun Insani menjawab tantangan itu," jelas Sahran.

Sebagaimana diketahui, pembangunan SMK Bangun Insani menelan biaya kurang lebih Rp 2 Miliar.

Gedung sekolah ini memiliki dua lantai, terdiri dari ruang guru, ruang kelas, ruang praktikum, ruang UKS, lab komputer, lab pengolahan hasil pertanian, hingga mushola.

Sebagian besar anggaran berasal dari PT Mutu Agung Lestari Group, Yayasan Assa'adah Bangun Insani serta sumbangan masyarakat.

Ruang belajar SMK Bangun Insani
Potret ruang belajar di SMK Bangun Insani

Sejak peletakan batu pertama pada Juni 2022, sekolah swasta ini akhirnya selesai pada Februari 2023.

Beberapa waktu lalu, SMK Bangun Insani baru saja diverifikasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.

"Kami mengusulkan penerbitan izin operasional dalam waktu dekat, tapi kami sudah diizinkan untuk menerima murid baru," tutur Sahran.

Total 24 tenaga pengajar dari masing-masing program keahlian. Di dalamnya termasuk dua guru berkualifikasi magister luar negeri.

Untuk sementara, SMK Bangun Insani menerima 20 siswa di setiap jurusan. Semuanya digratiskan kecuali baju sekolah.

"Kalau siswanya melebihi kuota, kita akan tambah fasilitasnya," tandasnya.

Baca juga: Pegawai BPK RI Kritik Fasilitas Wisata Hius Paus Gorontalo: Toilet Bau dan Ada Sampah-sampah

Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMK Bangun Insani, Ilham Akbar Lambaga mengaku telah membuat draft kurikulum sesuai Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).

"Semuanya sudah dibuat, tinggal dijalankan. Jadi di dalamnya kita ikut Kurikulum Merdeka," ucap Ilham. (*)

Ia berharap masyarakat Kabupaten Banggai terutama Kecamatan Nuhon bisa memanfaatkan kesempatan pendidikan gratis.

"Dua jurusannya itu langka. Kalaupun ada itu di luar kota," pungkas Ilham. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved