Peluru Nyasar Gorontalo

Kronologi Insiden Peluru Nyasar Tewaskan Warga Gorontalo

Kronologi disampaikan oleh Harun Djailil, kerabat korban yang ditemui TribunGorontalo.com di tempat pemakaman, Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat,

|
Penulis: Husnul Puhi |
TribunGorontalo.com/Husnul Puhi
Harun Djalil saat menjelaskan kronologi insiden peluru nyasar di Gorontalo. Korban kebetulan adalah keluarganya Harun. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Fatmawati Ishak, wanita 31 tahun bekerja sebagai tukang cuci kain, tewas setelah peluru nyasar bersarang di tubuhnya. 

Kronologi disampaikan oleh Harun Djailil, kerabat korban yang ditemui TribunGorontalo.com di tempat pemakaman, Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Rabu (3/5/2023). 

Harun tak menyebutkan pasti pukul berapa insiden peluru nyasar tersebut. Namun ia ingat betul, kejadian itu menjelang Maghrib, Selasa (2/5/2023). 

Kata dia, korban karena berprofesi sebagai pekerja rumah tangga (PRT), sore itu hendak ke rumah tetangga mengambil jemuran. 

Ia keluar dari pagar rumah dan melewati jalan setapak ke rumah tetangga. Saat itu, pelaku tengah berdiri di depan rumah dan memegang senapan angin. 

Sebelumnya, senapan itu memang tengah dicoba oleh pelaku. Lalainya, pelaku justru menembakan ke arah depan. 

Kebetulan, saat pelaku melepaskan tembakan dengan menarik pelatuk, korban kebetulan posisinya ada di depan moncong senjata tersebut. 

Peluru senjata angin itupun tepat mengenai dada kanan korban, hingga menembus kulit dan bersarang di tubuhnya. 

Senjata jenis PCP itu idealnya memang memiliki jangkauan 50-an meter. Sedangkan korban, tertembak dalam jarak dekat, sekitar 2-3 meter. 

Menurut sepupu korban itu, wajar ketika peluru mampu menembus tubuh korban. Meski hanya peluru senapan angin. Lagian, senapan itu memiliki daya dorong yang kuat. 

“Begitu dia (korban) keluar dari pagar, nah kena tembakan itu,” kata Harun.

Korban kata Harun, sempat berteriak dan merintih kesakitan usai diterjang peluru tersebut. 

Saat itu, tetangga lainnya bernama Linda datang membantu. Namun nyawa korban tak tertolong. Tetangga itu sebetulnya tak tahu jika korban mengalami luka tembak. 

Korban kata Harun, meninggal di pangkuan tetangganya bernama Linda itu. Korban artinya belum sempat tiba di RS, telah meninggal dunia. 

“Belum di perjalan (ke RS). Meninggal di pangkuan ibu tadi itu,” kata Harun. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved