Tumbilotohe Gorontalo
Penghujung Ramadhan Gorontalo Meriah dengan 1.200 Lampu Rayakan Tradisi Tumbilotohe, Ini Lokasinya
Tumbilotohe paling meriah di lapangan di simpang tiga Jl Arif Rahman Hakim, Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah.
Penulis: Redaksi |
Reporter: Praila Libriana
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Malam seribu lampu dalam tradisi Tumbilotohe di penghujung Ramadhan Gorontalo jadi hal yang ditunggu masyarakat.
Tumbilotohe paling meriah di lapangan di simpang tiga Jl Arif Rahman Hakim, Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah.
Sedikitnya 1.200 lampu botol dengan bahan bakar minyak tanah dihamparkan di sawah seluas 2 hektare (ha).
Ribuan lampu itu akan menyala selama 3 hari di penghujung Ramadhan Gorontalo. Mulai dari 17-19 April 2023.
Karena berada di pusat keramaian, tidak heran lokasi ini jadi tempat masyarakat berkumpul, menikmati kemeriahan Tumbilotohe yang hanya ada di Ramadhan Gorontalo.
Para pemuda masjid Al Hidayah menjadi penyelenggara Tumbilotohe di wilayah ini. Haris, anggota pemuda masjid itu mengaku, pihaknya kerap menggelar tradisi tersebut.
"Ini kan sudah tradisi," ungkap Haris.
Baca juga: Komunitas Penyelam Rayakan Tradisi Tumbilotohe Bawah Laut di Penghujung Ramadhan Gorontalo
Tumbilotohe di lokasi itu memang tidak digelar selama tiga tahun belakangan. Alasannya karena pandemi Covid-19.
"Tiga tahun lalu kan tidak dibuat lantaran adanya covid. Nanti di tahun 2023 ini dibuat lagi untuk menyelenggarakan malam pasang lampu (Tumbilotohe)," jelas Haris.
"(Sebetulnya) ada 12 ribu, tetapi tidak semuanya terpasang," ungkap Haris.
Haris pun mengakui lampu botol yang tidak terpasang dikarenakan kekurangan minyak tanah.
"Karena tidak ada minyak yang lain," tambahnya.
Seperti yang diketahui, lampu botol yang kerap digunakan pada malam tumbilotohe berbahan bakar minyak tanah.
Baca juga: Marten Taha Apresiasi Kreatifitas Remaja Ipilo Rayakan Tumbilotohe Gorontalo dengan Lampu Hias
Dan minyak tanah sekarang sudah langka dan jarang untuk ditemui di pasar-pasar tradisional.
Tidak hanya langka, tetapi juga harganya mahal. Tidak adanya alternatif pengganti dari minyak tanah yang dipakai di lampu botol juga menjadi kendalanya.
"Tidak ada, hanya terpakai cuma minyak tanah itu," ujar Haris.
Haris pun menambahkan, "kalau ada minyak tanah tiap tahun akan dibuat,". (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.