Kebakaran Depo Pertamina
Jenazah Ibu Peluk Anaknya Ditemukan di Antara Puing-Puing Kebakaran Depo Pertamina Jakarta
Ibu dan anak itu tampak berpelukan sebelum api kebakaran Depo Pertamina Jakarta Utara itu menewaskan keduanya.
Dikutip dari Wartakotalive.com, mayat wanita tersebut ditemukan di antara puing-puing bangunan toko kelontong.
Mayat wanita tersebut ditemukan dengan kondisi mengenaskan, identitasnya juga sudah tidak bisa dikenali.
"Kira-kira umur 45 tahun, namanya kurang tahu juga. Ini penjaga warung Madura (toko kelontong), baru 3 bulan ngejaga. Bukan pemilik, cuma jagain aja," kata Humas RT 12, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Mat Surab kepada awak media, Sabtu (4/3/2023).
Mat Surah menambahkan, setidaknya terdapat tiga orang yang menjaga toko kelontong tersebut.
Hingga kini, baru dua orang yang berhasil ditemukan petugas tim SAR gabungan.
"Di dalam rumah ini total tiga, anak dua, ibu satu. Ini kurang tau (tewas berapa), semalam udah ada satu, sekarang ditemukan lagi satu," katanya.
Kendati demikian, Mat Surah mengaku tidak mengetahui nama dari dua mayat yang ditemukan tersebut.
Pasalnya, keduanya merupakan pendatang baru di RT 12, Kelurahan Rawa Badak Selatan.
"Mereka dari Sumenep, Madura. Belum tahu (saudara), semalem gak pada dateng. Ada mayat aja ini belum pada datang keluarganya, keluarga lain juga belum ada konfirmasi ke sini," ungkap Mat Surab.
Artinya, selain 13 jenazah yang kini ditemukan Sabtu dini hari per pukul 02.00 WIB, 4 jenazah lagi ditemukan pagi ini.
Kini akumulasi korban jiwa dalam insiden kebakaran itu mencapai 17 orang. Para korban dengan kondisi yang mengenaskan, diidentifikasi di RS.
Kini pihak RS Polri tengah melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban.
Kepala Rumah Sakit Polri, Brigjen Pol Hariyanto, menjelaskan pihaknya kesulitan dalam proses identifikasi korban lantaran kejadian tersebut berlangsung pada malam hari.
"Sehingga kami berharap keluarga yang merasa kehilangan sanak keluarganya, selain melihat di rumah sakit-rumah sakit yang saat ini menjadi pusat perawatan, juga silakan datang ke RS Polri untuk memberikan masukan kepada kita ciri-ciri daripada keluarganya tersebut," ujar Hariyanto di RS Polri.
Hariyanto mengatakan pihaknya telah membuka dua jenis posko, untuk pendataan dan juga untuk menampung informasi yang disampaikan oleh anggota keluarga.
"Jadi kami sudah menyiapkan nanti yang pertama, posko pos mortem nanti ada pendataan. Kemudian ada posko antemortem yang barangkali keluarga bisa menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan keluarganya yang sedang dicari," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.