Petaka Anak Pejabat Pajak

Terungkap! PPATK Mencurigai Transaksi ‘Aneh’ Rafael Trisambodo Sejak 2012

Rafel merupakan ayah dari Mario Dandy Satrio, yang kini berstatus tersangka usai menganiaya putra petinggi GP Ansor,

TribunGorontalo.com
Rafel merupakan ayah dari Mario Dandy Satrio, yang kini berstatus tersangka usai menganiaya putra petinggi GP Ansor, organisasi sayap kepemudaan Nahdlatul Ulama, bernama David. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan (PPATK) rupanya sejak 2012 silam sudah mencurigai Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu

Rafel merupakan ayah dari Mario Dandy Satrio, yang kini berstatus tersangka usai menganiaya putra petinggi GP Ansor, organisasi sayap kepemudaan Nahdlatul Ulama, bernama David.

Akibat ulah anaknya itu, kini nama Rafael juga disebut-sebut. Sebab, Mario sebagai anak Rafael yang merupakan pegawai pajak, kerap memamerkan perilaku hidup hedonisme. 

Karena itu, informasi terkait kekayaan Rafael diumbar. Ia rupanya memiliki kekayaan puluhan miliar sesuai laporannya di LHKPN. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD bahkan ikut berkomentar. 

Kepada media, Jumat (24/2/2023) ia  mengatakan, berdasarkan laporan kekayaan pejabat pajak yang diserahkan PPATK ke KPK pada 2012 silam, terdapat transaksi yang "agak aneh” di rekening Rafael. 

"Laporan kekayaan yang bersangkutan sudah dikirimkan oleh PPATK sejak tahun 2012, tentang transaksi keuangannya yang agak aneh, tetapi oleh KPK belum ditindaklanjuti," ungkap Mahfud kepada wartawan di kawasan Slipi, Jakarta, Jumat (24/2/2023).

Rafael berdasarkan data yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memiliki kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar. 

Mahfud pun berharap agar laporan PPATK itu dapat ditindaklanjuti KPK, sehingga, asal usul kekayaan Rafael dapat diaudit. 

Kecurigaan itu dibenarkan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana. Kata dia pihaknya memang sudah sejak lama curiga dengan transaksi di rekening yang dimiliki Rafael. 

Bahkan, PPATK menduga Rafael memiliki perantara sendiri. “Signifikan tidak sesuai profile yang bersangkutan dan menggunakan pihak-pihak yang patut diduga sebagai nominee atau perantaranya,” kata Ivan saat dihubungi awak media, Jumat. 

Perantara itu, sebut dia, menjadi perpanjangan tangan Rafael untuk bertransaksi. 

“Nyuruh orang buka rekening dan transaksi,” lanjut Ivan. 

Meski demikian, Ivan enggan menjawab berapa jumlah nominal mencurigakan nominal transaksi tak wajar Rafael. 

Ia hanya meminta persoalan tersebut ditanyakan kepada penyidik KPK.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved