Pemilu

358 Hari Menuju Pemilu - Pilpres 2024, Survei: Tak Lolos PT, PAN - PPP Butuh Sosok seperti Anies

PAN dan PPP butuh tokoh vote getter (penarik) suara seperti Anies Baswedan supaya bertahan di parlemen Senayan.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com
Lambang Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedua parpol butuh tokoh vote getter (penarik) suara seperti Anies Baswedan supaya bertahan di parlemen Senayan. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) butuh tokoh vote getter (penarik) suara supaya bertahan di parlemen Senayan.

Hasil temuan Litbang Kompas Januari menunjukkan, ada dua partai politik (parpol) parlemen (PAN - PPP) yang memiliki elektabilitas di bawah parliamentary threshold 4 persen.

Nasib serupa pernah dialami Partai Nasdem. Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat penurunan elektabilitas Partai Nasdem dari survei sebelumnya.

Pada November 2022, elektabilitas Nasdem tercatat 4,8 persen. Namun, survei terkini pada Desember 2022, elektabilitas Nasdem menurun menjadi 3,2 persen.

Survei Januari - Februari 2023 dari Litbang Kompas, elektabilitas Nasdem melejit ke angka 7,3 persen.

Peneliti menemukan Nasdem 'diselamatkan' oleh ketokohan capres Anies Baswedan.

Anies diasosiasikan dengan Nasdem. Partai besutan Surya Paloh itu yang pertama kali mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Nasdem pun kecipratan 'efek ekor jas' atau coattail effect dari Anies. Maksudnya pendukung Anies cenderung memilih Nasdem, jika Pemilu 2024 dilaksanakaan sekarang.

Dikutip dari Harian Kompas edisi Selasa (21/2/2023), berdasarkan survei tersebut, tingkat keterpilihan PPP berada di angka 2,3 persen, sedangkan PAN memiliki elektabilitas 1,6 persen.

Adapun partai politik yang memiliki elektabilitas tertinggi tetap dipegang oleh PDI Perjuangan dengan angka 22,9 persen, disusul oleh Partai Gerindra dengan 14,3 persen, dan Partai Golkar dengan 9 persen.

Di papan tengah terdapat Partai Demokrat dengan elektabilitas 8,7 persen, diikuti oleh Partai Nasdem dengan 7,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 6,1 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 4,8 persen.

Selain tujuh partai di atas, ada satu parpol nonparlemen yang elektabilitasnya melampaui ambang batas parlemen 4 persen, yakni Partai Perindo dengan punya tingkat keterpilihan di angka 4,1 persen.

Di samping Perindo, elektabilitas parpol nonparlemen lainnya belum menembus ambang batas parlemen itu, antara lain Partai Hanura, Partai Bulan Bintang, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang tingkat keterpilihannya berada di angka 0,5 persen.

Kendati demikian, masih ada 16,8 persen responden yang menjawab tidak tahu/rahasia saat ditanya soal partai politik pilihannya.

Jajak pendapat ini berlangsung pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, diikuti oleh 1.202 responden yang diambil dari 38 provinsi di Indonesia.

Survei berlangsung melalui wawancara tatap muka, sedangkan sampel dipilih secara acak menggunakan sistematis bertingkat.

Menggunakan metode itu memiliki kepercayaan publik 95 persen, dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved