BI Gorontalo

UMKM Gorontalo Diajak BI Gorontalo Melihat Bank Sampah Wastu Lestari Bali yang Punya 578 Cabang

Sejak berdiri 13 tahun lalu atau 2010 silam, Bank Sampah Wastu  Lestari Bali sudah memiliki 578 unit atau cabang. 

|
Penulis: Apris Nawu |
TribunGorontalo.com/AprisNawu
Sekretaris Yayasan Bali Wastu Lestari, Erika. Bank Sampah Bali Wastu Lestari terletak di Gang Garuda Nomor 1, Jl. Ahmad Yani Utara, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Pelaku UMKM lokal Gorontalo jalan-jalan ke bank sampah Wastu Lestari di Provinsi Bali.

Sejak berdiri 13 tahun lalu atau 2010 silam, Bank Sampah Wastu  Lestari Bali sudah memiliki 578 unit atau cabang. 

Cabang-cabang Bank sampah Wastu Lestari ini tersebar di sembilan kota dan kabupaten di Provinsi Bali. 

Bank Sampah Bali Wastu Lestari terletak di Gang Garuda Nomor 1, Jl. Ahmad Yani Utara, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali.

Sekretaris Yayasan Bali Wastu Lestari, Erika mengungkapkan, ratusan cabagnya mengelola 40-an ton sampah terpilah setiap bulan. 

Baca juga: Seru-seruan BI Gorontalo Bersama Pelaku UMKM, Jalan-jalan ke Desa Binaan Bank Indonesia

Jika dinilai, jumlah hasil transaksi senilai lebih kurang Rp 40 juta.

Sistem yang dilakukan di bank sampah ini adalah pemilahan jenis sampah. Sekaligus ajang mengedukasi warga agar bisa memilah sampah. 

"Masyarakat diajarkan  melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik dengan wadah yang terpisah. Seperti sampah kertas, sampah metal (logam) hingga sampah sisa makanan," ucapnya.

Ada banyak tantangan yang didapatkan pihaknya dalam mengelola bank sampah. Paling besar tantangannya di bagian edukasi masyarakat. 

"Kami punya jargon yaitu sampah menjadi rupiah. Ini juga menjadi acuan bank sampah di daerah. Kami selalu dikunjungi, mendapat pembinaan dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali," jelasnya.

Saat ini, ada sekitar 10 karyawan yang bekerja mengelola bank sampah tersebut. Nasabah mencapai 270 di daerah bali.

Baca juga: BI Gorontalo Boyong 8 UMKM ke Bali, dari Pengrajin Limbah Laut Hingga Eceng Gondok

Untuk bank sampah, secara mandiri dikelola di desa dan kelurahan. Dengan begitu masyarakat lebih mudah dan lebih dekat untuk menyetor sampah yang telah dipilah.

“Kami mendorong kepada anak-anak, pemuda, dan dewasa untuk membangun mindset dan kesadaran sosial. Sampah jika dikelola dengan baik akan memberi nilai ekonomi bagi masyarakat,” terangnya.

Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Gorontalo mengajak pelaku UMKM ke tempat ini.

Dian Nugraha, Kepala KPW BI Gorontalo mengatakan, bank  sampah menjadi gambaran pengembangan ekonomi hijau non produksi. 

Baca juga: Mengenal UMKM Hijau, Misi yang Kini Sedang Didorong oleh BI Gorontalo

"Tetapi ini bisa dikembangkan menjadi ekonomi hijau dengan konsep bank sampah, saya fikir di Gorontalo bisa," tuturnya.

Menurut dia, sistem yang sama bisa dilakukan di Gorontalo yang juga memiliki masalah besar dengan sampah. 

“Mengingat sampah menjadi salah permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah di Gorontalo kabupaten dan kota." pungkas Dian. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved