Pilpres 2024

Kecuali PDIP, Ide Koalisi 8 Parpol di Pilpres 2024: Prabowo - Ganjar - Anies Bersaing Capres

Muncul wacana koalisi 8 partai politik di parlemen (DPR RI), minus PDIP. Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo bersaing capres.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com
Muncul wacana koalisi 8 partai politik di parlemen (DPR RI), minus PDIP. Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo bersaing capres. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Konstelasi Pilpres 2024 begitu dinamis! Muncul wacana koalisi 8 partai politik di parlemen (DPR RI), minus PDIP. Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo bersaing capres.

Adalah Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, PKB, Partai Demokrat, PAN dan PPP.

Awalnya mereka sepakat menolak wacana pemilu sistem proporsional tertutup, hanya PDIP yang setuju.

Kini berkembang menjadi wacana koalisi untuk Pilpres 2024. Dalam koalisi ini, ada dua nama figur capres yang masuk 3 top of mind (tiga besar).

Prabowo Subianto yang dideklarasikan Partai Gerindra dan Anies Baswedan yang dideklarasikan Nasdem.

Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP, dikait-kaitan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, PPP).

Artinya jika jadi berkoalisi, 8 parpol parlemen ini punya tiga figur capres potensial.

1. Prabowo Subianto (dideklarasi Gerindra)

2. Anies Baswedan (dideklarasi Nasdem)

3. Ganjar Pranowo (menguat dari KIB)

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Dasco mengungkapkan ide 8 partai politik (parpol) parlemen berkoalisi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Delapan parpol parlemen tersebut adalah pihak yang menolak wacana penggunaan sistem proporsional tertutup alias coblos gambar partai di Pemilu 2024.

"Ada ide tadi, bagaimana kalau 8 ini membentuk suatu koalisi permanen bersama di dalam menghadapi Pileg dan Pilpres," kata Dasco selepas menerima kunjungan Partai NasDem di sekretariat bersama (Sekber) Gerindra-PKB, Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).

Dasco mengatakan ide tersebut sah-sah saja sepanjang delapan parpol tersebut bersepakat berkoalisi.

"Lah itu menurut saya kan sah-sah saja, sepanjang dari 8 partai ini kan mau semua kan begitu. Dan kita berdoa, mudah-mudahan (setuju)," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, delapan fraksi partai politik (parpol) di DPR RI menyuarakan penolakan terhadap wacana sistem pemilu proporsional tertutup.

Delapan fraksi itu yakni Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN dan PPP.

Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan, sikap tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan delapan elite parpol yang digelar beberapa waktu lalu.

"Setelah dikeluarkannya rilis itu, pertama kemarin adalah atas komunikasi, jadi atas komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan fraksi masing-masing, setelah tanggal 3 Januari kepada pimpinan partai politik, maka 8 partai politik ketua umum-ketua umumnya sepakat, untuk melakukan pertemuan yang sudah terjadi pada tanggal 8 Januari di hotel Dharmawangsa," kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

"Dari pertemuan itu juga kemudian disepakati dan kemudian juga diberikan arahan kepada masing-masing fraksi lagi untuk melakukan langkah-langkah," imbuhnya.

Doli mengatakan, Indonesia adalah negara yang menganut sistem pemilihan langsung, terutama dalam pemilihan presiden dan kepala daerah juga dalam pemilihan legislatif.

Dengan sistem proporsional terbuka, rakyat diberi kesempatan untuk bisa mengenal, memilih dan menetapkan wakil mereka secara langsung orang perorang, tidak lagi tertutup, tidak lagi menyerahkan sepenuhnya hanya ke melalui kewenangan partai politik semata.

"Itulah kemajuan sekaligus karakteristik demokrasi kita Indonesia, perpaduan yang sangat indah antara keharusan kedekatan rakyat dengan wakilnya dan keterlibatan institusi partai politik yang tetap harus dijunjung," ujar dia.

"Rakyat kita pun juga sudah terbiasa berpartisipasi dengan cara demokrasi seperti itu," lanjutnya.

Berikut pernyataan sikap penolakan wacana sistem proporsional tertutup delapan fraksi di DPR yang dibacakan Ketua Komisi II DPR Fraksi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.

1. Bahwa kami akan terus mengawal pertumbuhan demokrasi Indonesia tetap ke arah yang lebih maju.

2. Kami meminta makanan konstitusi untuk tetap konsisten dengan keputusan MK nomor 22-24/PUU-VI/2008 pada tanggal 23 Desember 2008 dengan mempertahankan pasal 168 ayat 2 undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 sebagai wujud ikut menjaga kemajuan demokrasi Indonesia.

3. Mengingatkan KPU untuk bekerja sesuai dengan amanat undang-undang tetap independen, tidak mewakili kepentingan siapapun kecuali kepentingan rakyat, bangsa dan negara.

Demikian pernyataan bersama ini kami sampaikan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Survei Terbaru

Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan simulasi calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Hasilnya, Ganjar Pranowo bertengger di urutan pertama disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Dalam rilis survei yang dilakukan secara virtual pada Minggu (22/1/2023), LSI menggunakan tiga simulasi capres.

Yakni simulasi 19 nama, simulasi 10 nama dan simulasi 3 nama.

Pada simulasi 19 nama, Ganjar Pranowo unggul di urutan pertama dengan 27,2 persen, disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

“Basis 19 nama yang unggul masih Ganjar Pranowo 27,2 persen, diikuti Anies 16,8 persen, lalu Prabowo Subianto 16,0 persen,” kata Djayadi Hanan.

“Jadi, Prabowo dan Anies saling kejar, tapi posisinya rebutan di posisi kedua dengan tingkat dukungan yang mirip,” lanjut dia.

Kemudian di posisi keempat ada Ridwan Kamil dengan 7,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,4 persen, Sandiaga Uno 2,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 1.8 persen dan Erick Thohir 1,3 persen.

Nama lainnya adalah Ma’ruf Amin 1,3 persen, Airlangga Hartarto 1,0 persen, Puan Maharani 1,0 persen, Gatot Nurmantyo 1,0 persen. Adapun nama lainnya berada di bawah angka 1 persen.

Kemudian pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo masih di urutan teratas dengan angka 29,2 persen.
Kemudian di posisi selanjutnya ada Prabowo Subianto dengan 19,4 persen dan Anies Baswedan 16,5 persen.

“Untuk 10 nama sedikit berubah di nomor 2 dan 3. Kalau 10 nama Ganjar Pranowo masih dikisaran 29 persen, diikuti Prabowo lalu Anies kisaran 16, 17 persen,” katanya.

Di urutan selanjutnya Ridwan Kamil meraih 8,7 persen, Sandiga Uno 3,4 persen, AHY 1,9 persen, Erick Thohir 1,6 persen.

Sementara itu nama-nama lainnya berada di bawah 1 persen, yakni Airlangga Hartarto 0,9 persen, Muhaimin Iskandar 0,8 persen, Puan Maharani 0,6 persen.

Di sisi lain, sebanyak 17 persen responden belum menentukan pilihannya.

Kemudian pada simulasi 3 nama, Ganjar Pranowo masih memimpin dengan angka 36,3 persen, disusul Anies Baswedan 24,2 persen dan Prabowo Subianto 23,2 persen.

“Simulasi 3 nama maka Ganjar unggul sekitar 10 persen dibandingkan dengan pesaingnya nomor dua, yakni Anies 24,2 persen, diikuti oleh Prabowo,” tuturnya.

“Jadi Prabowo sama Anies pada Januari 2023 ini berada pada posisi saling kejar atau pada posisi yang sama atau kompetitif,” sambung Djayadi.

Sebagai informasi, metodologi yang digunakan yakni target popilasi survei adalah warga negara indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki telepon sekitar 83 persen dari popilasi nasional.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dailing (RDD). Dengan RDD, sampel sebanyak 1221 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. 

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved