AHY

AHY Posting Perayaan Imlek Matakin, Netizen: Jangankan Wapres, Jadi Presiden Sangat Pantas

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai pantas menjadi wakil presiden bahkan presiden.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com/@agusyudhoyono
Agus Harimurti Yudhoyono didampingi istrinya Anisa Pohan. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai pantas menjadi wakil presiden bahkan presiden. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai pantas menjadi wakil presiden bahkan presiden.

Penilaian netizen itu disampaikan warganet menanggapi postingan AHY yang menghadiri perayaan nasional Imlek Matakin tahun 2023.

AHY memposting foto-foto di Instagram dia bersama istrinya Anisa Pohan menghadiri perayaan Imlek.

@agusyudhoyono

"Alhamdulillah, acara perayaan nasional Imlek MATAKIN tahun 2023 atau tahun 2574 Kongzili berjalan dengan baik dan lancar.

Saya bersama istri @annisayudhoyono merasakan kehangatan yang luar biasa dari teman-teman MATAKIN dalam perayaan tersebut.

Terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada Bapak Budi Santoso Tanuwibowo sebagai Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) atas undangannya.

Dalam acara tersebut saya juga didaulat ke atas panggung bersama tamu kehormatan lainnya untuk menerima Garuda Pancasila sebagai simbol persatuan bangsa.

Semoga pada Imlek ini Indonesia semakin aman, damai, adil, sejahtera serta maju mendunia."

Unggahan itu direspons positif netizen. Berikut beberapa komentar warganet:

@rahmasetyawati26
Mas AHY Mba Annisa S14P.

@fita_john
Pak AHY,jangankan jadi wapres.Jadi presiden aja PANTES BANGET

@jenderalkardusud21
Indonesia... oke

@agus_sudono_sq
Mantap

@dessy4474
Alhamdulillah Indonesia damai

Pendamping Anies

Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 masih teka-teki. Berbagai spekulasi muncul.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paling berpeluang menjadi cawapres dari mantan Gubernur DKI Jakarta.

AHY unggul pada beberapa survei elektabilitas cawapres. Sedangkan saingannya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan masih berada di posisi bawah hasil survei.
AHY pun mengajak PKS untuk menyerahkan urusan bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan kepada Anies Baswedan.

AHY mengatakan, dengan diserahkan kepada Anies, maka tiga partai anggota Koalisi Perubahan yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS memiliki posisi yang setara dalam menentukan nama bakal calon wakil presiden.

"Demokrat akan mengajak PKS agar menyerahkan keputusan Bacawapres kepada bacapres yang kita usung. Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi,” kata AHY dalam siaran pers dikutip dari kompas.com, Kamis (26/1/2023).

AHY menilai wajar apabila calon anggota koalisi ingin kadernya menjadi pendamping Anies.
Namun, ia mengingatkan agar jangan sampai penentuan nama bakal calon wakil presiden menghambat terbentuknya Koalisi Perubahan.

Selain itu, menurut dia, Anies akan memiliki independensi dalam menentukan pasangannya, tanpa diintervensi oleh pihak manapun.

"Sehingga pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan ‘kawin paksa’,” kata AHY.

Ia menambahkan, Demokrat tidak masalah dengan kriteria bakal calon wakil presiden yang diajukan Anies yakni berkontribusi pada pemenangan, berkontribusi pada stabilitas koalisi, mendukung efektivitas pemerintahan, dan memiliki chemistry atau dwi tunggal.

"Terkait kriteria bacawapres, secara prinsip tidak ada masalah bagi kami. Itu haknya Bacapres,” kata AHY.

Di samping itu, AHY juga mengajak Nasdem dan PKS untuk membentuk Sekretariat Perubahan sebagai bentuk keseriusan Koalisi Perubahan.

AHY menilai, dengan rentang waktu komunikasi lebih dari enam bulan, ketiga partai politik sudah dapat mengambil keputusan yang penting dan fundamental.

Oleh sebab itu, ia mengusulkan agar ketiga ketua umum partai politik untuk bertemu membentuk Sekretariat Perubahan.
Menurut dia, dalam pertemuan itu juga perlu ada penandatanganan nota kesepahaman para pimpinan partai politik untuk memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.

“MoU ini idealnya mengatur komitmen ketiga parpol untuk memperjuangkan harapan rakyat akan perubahan dan perbaikan, khususnya terkait masalah ekonomi, kesejahteraan sosial, keadilan, penegakan hukum, dan demokrasi, sekaligus memberi mandat kepada bacapres untuk sesegera mungkin menentukan pasangannya,” kata AHY.

Unggul Survei

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki elektabilitas tertinggi sebagai cawapres.

Hal itu nampak dari hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait simulasi 7 nama cawapres.

AHY menempati urutan pertama dengan tingkat elektabilitas sebesar 23,2 persen.

Disusul Erick di peringkat kedua dengan raihan elektoral 19,6 persen, dan Khofifah di peringkat ketiga dengan elektabilitas 10,6 persen.

Kemudian elektabilitas cawapres di posisi keempat ditempati oleh mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dengan raihan 7,7 persen.

Sedangkan elektabilitas cawapres Ketua DPR RI sekaligus salah satu Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani berada di peringkat kelima dengan angka 6,3 persen.

Peringkat keenam ditempati oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 3,5 persen, dan peringkat tujuh diduduki Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Diketahui survei berlangsung 1-6 Desember 2022 dengan melibatkan 1.220 responden dari seluruh provinsi Tanah Air.
Jajak pendapat dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung dan sampel ditarik menggunakan metode multistage random sampling.

Dengan metode itu survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih di angka 2,9 persen.

Hasil survei Charta Politika, sepanjang Desember 2022:

Ridwan Kamil 21,4 persen

Sandiaga Uno 17,6 persen

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 10,3 persen

Erick Thohir 8,4 persen

Andika Perkasa 6,1 persen

Hasil Survei Poltracking Institute periode 21-27 November 2022:

Erick Thohir 15,1 persen

Ridwan Kamil 14 persen

AHY 11,7 persen

Sandiaga Uno 9,2 persen

Khofifah Indar Parawansa 5,5 persen

Muhaimin Iskandar 5,3 persen

Puan Maharani 3,4 persen

Mahfud MD 2,9 persen

Andika Perkasa 2,5 persen

Airlangga Hartarto 1,9 persen

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved