Pilpres 2024
Tren Politisi Senior Comeback Pilpres 2024: Megawati Capres dari PDIP? Begini Kata Pengamat
Politisi senior comeback sedang tren. Isu Megawati Soekarnoputri menjadi capres PDIP menguat.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Politisi senior comeback sedang tren. Isu Megawati Soekarnoputri menjadi capres PDIP menguat.
Misalnya di Amerika Serikat ada Donald Trump dan petahana Joe Biden, Malaysia Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad.
Para analis politik mendukung wacana Megawati comeback ke pentas Pilpres 2024. Jika ini terjadi, ada 2 politisi senior yang masuk bursa capres.
Sebelumnya Partai Gerindra telah deklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, munculnya politisi senior ke panggung politik dianggap karena parpol gagal menciptakan kader.
"Politik itu tak mengenal usia. Yang jadi masalah adalah kaderisasi," ujar Gerung saat diwawancarai Hersubeno Arief dari FNN yang tayang di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 8 Januari 2023 malam.
Kata dia, di AS pada tahun 1980-an tiba-tiba muncul Ronald Reygen yang dikenal dengan konsep reygenomiks. "Reygen mampu memperkenalkan konsep ekonomi neokonservatif," ujarnya.
Lanjut mantan staf pengajar filsafat Universitas Indonesia ini, Reygen dipilih karena dia dianggap tahu dengan situasi ekonomi AS.
Kembali kepada sistem pasar total, ekonomi propasar yang juga berkembang di Eropa.
"Di AS dan Eropa perputaran elite selalu berlangsung. Bukan karena tidak ada stok tapi untuk mem-backup suatu ideologi. Indonesia bisa berbeda. Karena tidak ada stok, orang tua (politisi senior) muncul lagi," kata Rocky.
Anwar Ibrahim hingga Lula da Silva
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menyebut usulan agar ketua umumnya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu mendatang masuk akal.
Eriko menuturkan, usulan tersebut sebelumnya dilontarkan pendiri Total Politik, Budi Adiputro.
Menurut Eriko, Jokowi sudah tidak lagi bisa mencalonkan diri sebagai capres karena sudah menjabat selama dua periode.
“Ini usulan yang masuk akal, saya nanti harus sampaikan ke Bu Ketua Umum karena bukan kewenangan kami,” kata Eriko saat ditemui awak media di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023).
Menurut Eriko, pihak yang mengusulkan agar Megawati kembali maju sebagai capres menyampaikan bahwa politisi "tua" di Brazil, Lula da Silva kembali masuk panggung politik.
Ia kemudian berhasil memenangi pemilihan presiden pada 2022 lalu.
Selain itu, salah satu politisi senior di Negeri Jiran, Anwar Ibrahim, juga juga terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia.
“Ada Anwar Ibrahim di usia yang tidak muda. Banyak. Presiden China Xi Jinping. Mereka lihat kenapa enggak yang ketua umum dan pengalaman (maju pilpres),” ujar Eriko.
Setelah mendengar usulan tersebut, Eriko mengaku meminta Budi dan koleganya melakukan kajian sehingga menghasilkan data yang sahih.
Data tersebut nantinya akan disampaikan ke Megawati dan Sekretaris Jenderal PDI P, Hasto Kristiyanto.
Namun, kata Eriko, usulan tersebut masih merupakan hasil diskusi. Ia mengaku belum menemui Megawati.
Lebih lanjut, Eriko menuturkan bahwa keputusan calon presiden merupakan hak prerogatif Megawati. “Jadi sekali lagi ini untuk keputusan ini tentu di tangan Ibu Ketua Umum,” tuturnya.
Ketika ditanya apakah Megawati memiliki elektabilitas sebagai capres, Eriko mengaku pihaknya bisa saja menggelar survei yang melibatkan 50 ribu responden di seluruh Indonesia.
Menurut dia, selama ini beberapa lembaga survei menggunakan 1.200 atau 2.200 responden.
“Kenapa tidak, nanti 50.000 responden di seluruh Indonesia, yang sehingga ini bisa mewakili bisa saja,” kata Eriko.
Adapun Lula da Silva diketahui telah berusia lebih dari 70 tahun, Anwar Ibrahim 75 tahun, dan Xi Jinping 69 tahun. Sementara, Megawati berusia 75 tahun.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.