Guru dan 2 Pelajar Meninggal di Sungai Bone - Gorontalo: Kadri Berusaha Selamatkan Siswa

Menurut Ibu Devi Yulianti Tobuhu, Sekdes yang juga orangtua siswa Desa Podooma, pak guru rencananya cuma datang untuk foto bersama dengan siswanya ke Sungai Bone.

Setelah sampai di sungai, pak guru bersama muridnya 5 orang langsung turun ke sungai untuk mandi.

Kemudian menjelang 15 menit 2 orang siswa terseret arus sungai dengan kedalaman 5 meter sampai 10 meter.

Siswa meminta tolong untuk diselamatkan oleh pak guru.

Sehingga pak guru berusaha menolong muridnya namun pak guru ikut tenggelam terbawa arus sampai kedalam dasar air.

Setelah 30 menit menunggu 3 orang rekannya yang terbawa arus dan tidak muncul kepermukaan air, siswa lain kembali kampung untuk melaporkan kepada masyarakat.

Kemudian masyarakat melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Desa Poduoma, sehingga aparat tersebut melaporkan kepada Babinsa Serma Risal tentang kejadian tersebut.

Ibu Devi langsung melaporkan ke warga masyarakat bahwa terjadi korban tenggeam di Sungai Bone.

Kata saksi, pak guru sangat menyatu dengan muridnya sehingga salah siswa membuat acara makan.

Kadri Handju merupakan Guru SMAN I Suwawa Timur terangkat menjadi guru honorer sajak tahun 2011, terangkat menjadi PNS, 2012 sampai saat ini.

Pukul 17.10 Wita, Tim Basarnas Provinsi Gorontalo serta Aparat Pemerintah Desa,TNI/ polri melakukan pencarian Korban.

Jenazah Kadri Hadju ditemukan oleh masyarakat sekitar pukul 17.35 dinyatakan meninggal dunia.

Korban Farel Prasetyo Moto ditemukan pukul 18.15 oleh Tim Gabungan Basarnas TNI/Polri dan masyarakat.

Rifan Lasole ditemukan pukul 21.50 oleh Tim Gabungan Basarnas TNI/Polri dan masyarakat.di nyatakan meninggal dunia.

Kadri Hadju dikebumikan di kampung halamanya di Dumoga, Kabupaten Bolmong, Provinsi Sulawesi Utara.

Farel dikebumikan keluarga di Desa Tilangobula serta Rifan dikebumikan pada di Desa Tulabolo, Minggu pagi.

(*)