Perang Rusia Ukraina
Krisis Energi, Ukraina Minta Bantuan Eropa untuk Perbaikan Jaringan Listrik yang Dirusak Rusia
Update perang hari ke-281: krisis energi di musim dingin, Ukraina memohon bantuan Eropa untuk perbaiki jaringan listrik yang dirusak Rusia.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
Ia ingin memperluas jaring di luar pemilik jaringan serta perusahaan listrik ke perusahaan konstruksi dan lainnya yang mungkin memiliki stok peralatan yang belum tentu mereka sadari.
Negara-negara, yang dipimpin oleh G7 pun bergabung dalam upaya tersebut secara paralel.
Seruan kepada industri dikirim pada pertengahan November oleh Grant Shapps, sekretaris bisnis Inggris, meminta "masing-masing dari kita untuk melipatgandakan upaya kita" dalam menemukan dan menyumbangkan peralatan.
Baca juga: Bantu Kyiv Lawan Serangan Rusia, Inggris Kirimkan Helikopter ke Ukraina untuk Pertama Kalinya
Sementara Inggris menyumbangkan 10 juta pound sterling untuk dana guna membantu membeli peralatan tambahan , beberapa di antaranya dikhususkan untuk standar pasca-Soviet.
Total dana tersebut adalah 32 juta euro, beberapa di antaranya akan digunakan untuk mencoba membayar produsen guna membuat atau mengubah peralatan sehingga sesuai dengan standar Ukraina pasca-Soviet.
Negara itu baru saja beralih untuk bergabung dengan jaringan energi Eropa pada 24 Februari 2022 lalu, tepat ketika Rusia menginvasi Ukraina.
Badan Bantuan Teknis Federal Jerman, sebuah asosiasi sukarelawan yang dikendalikan pemerintah, mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengirimkan 100 generator lagi ke Ukraina dalam dua minggu mendatang.
Adapun sejauh ini, sekitar 150 lebih generator telah dikirim ke Ukraina.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)