Kaesang Pangarep Prewed Pakai Baju Adat Gorontalo, Calon Istri Tulis Caption Begini
Sesuai adat dan budaya Gorontalo, pengantin biasanya mengenakan pakaian yang khas. Tidak sembarangan, sebab pakaian ini mengandung makna yang dalam.
Pada dasarnya, saat hari pernikahan dalam adat Gorontalo, perempuan dan laki-laki akan duduk bersanding di pelaminan.
Keduanya akan mengenakan Biliu dan Paluwala dengan tudung Makuta.
Jika ditilik berdasarkan sejarahnya, Biliu sebetulnya sudah digunakan sejak dulu kala. Pakaian ini digunakan oleh permaisuri Raja yang disebut Mbu’i.
Ditinjau dari kata, Biliu berasal dari kata Biluwato artinya yang diangkat dengan kemuliaan. Biasanya, permaisuri raja disebut ti Mbu’i Biluwato yang berarti ratu yang dimuliakan.
Pemberian gelar dimuliakan ini, karena seorang ratu memang bersanding dengan raja yang dalam bahasa Gorontalo disebut Olangio.
Dibandingkan pakaian adat Gorontalo khusus pengantin laki-laki, Biliu termasuk yang paling banyak aksesoris. Total ada 8 aksesoris dalam Biliu.
Baya lo boute -- Merupakan ikat kepala yang dikenakan untuk pengantin wanita. Ikat kepala ini melambangkan suatu simbol ikatan. Seorang wanita akan mempunyai ikatan pernikahan dengan pria. Serta harus memenuhi suatu kewajiban sebagai seorang istri.
Tuhi – tuhi -- Aksesoris kepala ini merupakan gafah yang berjumlah 7 buah. Tuli – tuli tersebut sekaligus menjadi simbol dari kerajaan yang terdapat di gorontalo. 7 kerajaan tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang erat tanpa adanya suatu perselisihan apapun. 7 kerajaa tersebut antara lain, Limboto, Gorontalo, Tuwawa, Hulonthalo, Limitu, Bulonga, dan Atinggola.
Lai – lai -- Aksesoris ini diletakkan tepat di ubun – ubun, aksesoris merupakan aksesoris yang wajib dalam baju adat Gorontalo. Baik untuk tradisional dan baju adat Gorontalo modern, tidak terlepas dari aksesoris ini. Sebab lai – lai mempunyai arti yang cukup dalam, yaitu budi luhur, kesucian dan keberanian.
Buohu walu wawu dehu -- Merupakan sebuah kalung emas atau perak yang berwarna keemasan. Namun pada pakaian anak anak, tidak menggunakan aksesoris ini. Sebab aksesoris ini mempunyai arti ikatan keluarga yang akan terjalin antara keluarga pengantin pria dan wanita.
Kecubu atau lotidu -- Lotidu diletakkan pada dada pengantin wanita, simbol dari kecubu ini adalah kekuatan yang harus dimiliki seorang istri. Dalam adat gorontalo, seorang wanita harus kuat dalam menghadapi kerasnya kehidupan dan berbagai macam rintangan.
Etango -- Etango merupakan sebuah ikat pinggang yang memiliki motif menyerupai kecubu. Etango juga menjadi simbol akan kewajiban bagi seorang istri. Salah satu kewajiban istri yang paling utama adalah tidak memasak makanan haram dan harus sesuai dengan syariat islam. Serta harus mempunyai sifat sederhana dan menerima.
Pateda -- Aksesoris ini adalah sebuah gelang yang memiliki ukuran cukup lebar dan berwarna keemasan. Gelang ini mempunyai arti sebagai benteng bagi wanita. Seorang wanita harus dapat membentengi dan mengendalikan diri sendiri dari perbuatan tercela dan melanggar hukum adat maupun pemerintah.
Loubu (kuku) -- Aksesoris loubu ialah aksesoris yang dikenakan pada jari kelingking dan jari manis. Baik jari tangan kanan maupun kiri dilengkapi dengan loubu. Arti dari aksesoris ini adalah sebuah ketelitian yang harus diperhatikan seorang wanita dalam mengerjakan kegiatan apapun.
2. Paluwala