Perang Rusia Ukraina
Para Analis Ungkap Situasi Perang Rusia-Ukraina setelah Mundurnya Pasukan Putin dari Kherson
Analis ungkap hal yang akan terjadi pada perang setelah ditarik mundurnya pasukan Rusia dari Kherson, wilayah Ukraina yang dicaplok Vladimir Putin.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNGORONTALO.COM - Para analis mengungkapkan kondisi yang akan terjadi setelah ditarik mundurnya pasukan Rusia dari Kherson, Ukraina selatan.
Sebagaimana diketahui bahwa bahwa pada Rabu (9/11/2022) atau hari ke-259 perang, Moskow mengumumkan penarikan pasukan militernya dari Kherson, wilayah Ukraina yang dicaplok Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada Jumat (11/11/2022), warga di Kherson pun berpesta merayakan mundurnya pasukan Rusia dari kota itu sekaligus menyambut kehadiran militer Ukraina.
Dilansir TribunGorontalo.com dari Al Jazeera pada Sabtu (12/11/2022), mundurnya pasukan Rusia dari Kherson ini [in menandai pergeseran tektonik dalam perang Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-262: Warga Kherson Berpesta Rayakan Mundurnya Pasukan Putin
Penarikan dari Ibu Kota wilayah eponymous semakin merusak prestise geopolitik Rusia dan memberikan dorongan bagi ekonomi Ukraina, kata para analis.
Dari papan reklame propaganda yang terpampang di seluruh Kota Kherson hingga pidato berapi-api oleh pejabat yang ditunjuk Rusia dan Moskow, mantra yang diulang-ulang selama setahun terakhir adalah sama “Rusia ada di sini selamanya”.
Namun pernyataan semacam itu mengundang ejekan akhir-akhir ini.
Karena puluhan ribu prajurit Rusia dengan tergesa-gesa ditarik keluar dari ibu kota wilayah selatan yang sama pada hari Kamis (10/11/2022), dengan pasukan Ukraina memasukinya sehari kemudian.
Baca juga: Alasan Ukraina Tak Tergesa-gesa Klaim Kemenangan di Kherson setelah Pasukan Rusia Ditarik Mundur
Mundurnya Rusia dari pusat kota terbesar yang direbutnya sejak menginvasi Ukraina menandai pergeseran tektonik dalam perang.
Ini memberikan dorongan bagi ekonomi Ukraina yang goyah dan semakin merusak prestise geopolitik Moskow di negara-negara bekas Uni Soviet dan sekitarnya, menurut para analis.
Untuk diketahui, provinsi Kherson yang berukuran Belgia itu direbut dalam beberapa hari setelah invasi 24 Februari 2022 dimulai Putin.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-261: Takut Dijebak, Kyiv Sebut Pasukan Putin Masih di Kherson
Perebutan ini menjadi perolehan terbesar dan paling strategis Rusia di Ukraina.
Pada akhir September 2022 lalu, Rusia menyatakan telah mencaplok wilayah Kherson dan tiga provinsi Ukraina lainnya yakni Zaporizhzhia, Luhansk, serta Donetsk.
Hal itu merupakan sebuah langkah yang dikecam sebagai tindakan ilegal oleh Ukraina dan sekutunya.
Tetapi pada Rabu malam waktu setempat, ketika serangan balasan Ukraina selama seminggu terus meningkat, pejabat Rusia mengumumkan penarikan dari Ibu Kota Kherson.
Baca juga: Joe Biden Tanggapi soal Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson, Wilayah Ukraina yang Dicaplok Putin