MotoGP
Kendaraan MotoGP Akan Dilengkapi Tombol Merah, Ini Fungsinya
Ketika tombol merah khusus itu ditekan pembalap MotoGP, sinyal akan diterima oleh Race Direction.
TRIBUNGORONTALO.COM, — Teknologi MotoGP benar-benar akan terus dikembangkan. Baru-baru ini misalnya, ada teknologi tombol merah khusus yang akan dipasang.
Teknologi tombol merah di masing-masing motor pembalap MotoGP ini berfungsi sebagai peringatan. Terutama jika pembalap merasa lintasan jadi terlalu berbahaya.
Ketika tombol merah khusus itu ditekan pembalap MotoGP, sinyal akan diterima oleh Race Direction. Jika mayoritas pembalap setuju dengan kondisi berbahaya itu, maka bendera merah akan dibentangkan. Artinya, balapan dihentikan.
“Tujuan dari tombol 'bendera merah' adalah untuk memberitahu Race Direction tentang bahaya di trek sebelum bukti kecelakaan terjadi.” sebagaimana dikutip dari Cras.net.
Menurut pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini, tombol merah benar-benar berfungsi untuk memberitahu kondisi sebenarnya di trek.
Menurut dia, baik IRTA, Dorna, ataupun Race Direction akan kesulitan mengambil keputusan bendera merah, sebab tidak benar-benar berada di lintasan.
“Itu bukan pekerjaan mudah bagi mereka. Karena mereka tidak berada di trek, mereka ada di sini [di pit] dan dari sini Anda tidak merasakan angin.” katanya.
Karena itu, para pembalap tengah membahas kemungkinan penggunaan tombol bendera merah khusus tersebut.
Mayoritas pembalap meminta Komisi Keselamatan, untuk menyetujui penggunaan tombol merah tersebut.
“Itu hanya untuk mengirim informasi lebih lanjut. Karena jika Anda melihat balapan dari TV, Anda tidak melihat apa-apa.” katanya.
Saat ini, satu-satunya cara pengendara dapat menunjukkan kekhawatiran mereka kepada Race Direction setelah balapan dimulai adalah dengan mengangkat tangan.
Masalahnya adalah, menghentikan balapan untuk seorang pembalap di posisi pertama akan sangat menguntungkan. Sementara untuk pembalap di bagian belakang, akan merugikan. Tentu, ia akan tetap ingin balapan dilanjutkan.
“Saya pikir sekarang teknologinya jauh lebih baik (untuk melakukan ini), dan ketika Anda mengangkat tangan, Anda mungkin hanya melihat tiga atau empat orang di depan,” kata Marini.
Namun, ketika 80 persen dari pembalap, bahkan yang terakhir, atau tempat ke-16, menekan tombol dan mengirimkan sinyal terkait kondisi berbahaya, tentu akan menjadi semacam pemungutan suara.
“Saya pikir akan lebih mudah bagi (Race Direction) jika kami dapat mengirimkan informasi ini kepada mereka.” katanya.
Lagian, menggunakan tombol merah di setir dianggap akan sangat mudah, dibandingkan dengan berbicara di radio.
Tombol tersebut juga dapat digunakan untuk membantu Race Direction dengan cepat mengukur berapa banyak pengendara yang merasa bahwa start balapan harus ditunda, setelah mengalami kondisi lintasan pada lap pengamatan mereka ke grid. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Tampilan-MotoGP.jpg)