Pilpres 2024
Koalisi Indonesia Bersatu Tatap Pilpres 2024: Airlangga - Ridwan Kamil Mengemuka
Ridwan Kamil mendekati Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Spekulasi duet Airlangga Hartarto - Ridwan Kamil mencuat di politik Pilpres 2024.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Ridwan Kamil mendekati Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Spekulasi duet Airlangga Hartarto - Ridwan Kamil mencuat di politik Pilpres 2024.
PAN sebagai pendukung KIB di Pilpres 2024 bersiap gelar 'karpet biru" buat Ridwan Kamil. Begitu juga dengan Golkar yang terbuka untuk Gubernur Jawa Barat tersebut.
Sementara Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung menegaskan, tetap mendukung keputusan kader Golkar yang menjadikan Airlangga maju Pilpres 2024.
Akbat mengatakan, tidak pernah mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan umum (pemilu) 2024.
Akbar menyampaikan bantahan itu usai pernyataannya yang disebut mendukung Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai capres ramai diperbincangkan.
"Saya tidak menyatakan mendukung itu (pencapresan Anies Baswedan)," ujar Akbar saat ditemui di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (16/10/2022).
Akbar mengaku hanya menghormati Anies sebagai juniornya di organisasi Himpunanan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). B
"Anies Baswedan junior saya dalam organisasi, yaitu HMI, KAHMI.
Baca juga: Isu Reshuffle Menteri dari Nasdem Jelang Pilpres 2024: Alasan PDIP hingga Tanggapan Pengamat
Sebagai junior tentu saya hormati," ucapnya. Sebelumnya, Akbar disebut sempat mendukung Anies Baswedan sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Dukungan itu disampaikan Akbar saat menghadiri peresmian relokasi Momunen 66 yang dilakukan Anies di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022).
"Saya bangga bahwa beliau menjadi capres. Pada Pemilu 2024 yang akan datang bahwa kuat peluang (Anies) untuk menjadi presiden. Maka saya ungkapkan mendukung beliau sebagai capres," kata Akbar.
Akbar menuturkan bahwa Anies adalah seorang akademisi yang memiliki kepemimpinan jauh ke depan.
"Beliau orang pintar, seorang akademisi, tapi juga seorang yang betul-betul memiliki kepemimpinan yang jauh ke depan tentang pembangunan Indonesia," ujar dia. "Dan lebih tepat lagi bahwa beliau akan menjadi presiden," kata Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar itu.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partainya akan tetap berkonsentrasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), meski Partai Nasdem telah mendeklarasikan Anies sebagai capres.
Adapun KIB merupakan koalisi yang diisi oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). KIB belum mendeklarasikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pilihan mereka.
Baca juga: Survei Pilpres 2024: 45,7 Persen Lulusan Sarjana Pilih Anies - AHY
"Tentunya kami kalau Golkar konsentrasi pada KIB," ujar Airlangga saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2022).
Airlangga menjelaskan, setiap partai politik pasti memiliki strateginya masing-masing dalam menyongsong Pemilu 2024.
Untuk KIB, Airlangga mengungkapkan, mereka belum menentukan kapan akan mendeklarasikan capres-cawapres pilihan mereka.
Golkar Buka Diri untuk Ridwan Kamil
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa menjadi amunisi baru apabila benar akan bergabung dengan Partai Golkar.
Hal ini disampaikan Ace merespons beredarnya kabar Ridwan Kamil akan berlabuh ke partai berlambang pohon beringin.
“Tentu ini akan jadi amunisi baru. Kalau soal kepastiannya, ya tanya kembali ke beliau (Ridwan Kamil),” ujar Ace di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Ace menegaskan, Partai Golkar sangat terbuka apabila Ridwan Kamil ingin bergabung. Terlebih, Ridwan Kamil merupakan sosok yang identik belum berpartai.
“Misalnya ada isu beliau mau bergabung dengan Golkar tentu kami sangat terbuka,” ucap dia. Sebelumnya, beredar kabar Ridwan Kamil bakal bergabung dengan partai politik pada akhir tahun 2022.
Ridwan Kamil sudah mengatakan ada rencana berlabuh ke partai politik sejak akhir 2021. Ia mengaku butuh partai politik untuk mendukungnya menjalankan tugas sebagai pemimpin eksekutif. Itulah yang membuatnya mantap memutuskan berlabuh di partai politik pada tahun ini.
"Kalau dalam perjalanan menuju rute kedua, yaitu di nasional, terbuka, ya kenapa tidak, posisinya sama juga. Jadi mau melanjutkan (gubernur Jawa Barat) tahap 2 atau berkontestasi di nasional, saya sudah memutuskan tahun ini memilih partai," ujar Ridwan Kamil dalam wawancara eksklusif program Gaspol! Kompas.com, Rabu (18/5/2022).
"Saya selama ini, sampai hari ini, belum berpartai. Dalam perjalanan memimpin, banyak dinamika yang kurang kondusif kalau saya belum berpartai. Ada program terdiskon, tidak terargumentasikan dengan baik di parlemen," ungkap pria yang biasa disapa Emil itu.
Siapkan "Karpet Biru" buat Ridwan Kamil
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (10/10/2022) petang.
Usai pertemuan yang berlangsung selama sejam itu, Eddy mengungkap hasil obrolan dengan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Eddy mengatakan, secara tersirat PAN sudah menyatakan kecintaannya terhadap Emil seperti yang sempat diutarakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Ini menyambung silaturahim. Pak Gub kan sangat dekat dengan Pak Zul. Dan beberapa kali di hadapan publik Pak Zul bilang sudah jatuh cinta dengan Ridwan Kamil. Hubungan kita sangat dekat, akrab. Ibaratnya bahasa Pak Gub dan Pak Zul sudah bicara bahasa batin," kata Eddy.
Eddy menegaskan, PAN siap memberikan "karpet biru" jika Emil memutuskan untuk berpartai. Alasannya, kata Eddy, sepak terjang politik Emil selama memimpin Kota Bandung dan Jawa Barat jadi modal besar untuk berkontestasi di Pilpres 2024.
"Kita melihat Kang Emil sudah teruji rekam jejaknya. Nah yang perlu kita dorong adalah maju di pentas nasional. PAN dalam hal ini sangat terbuka untuk ikut mendukung ikhtiar Kang Emil. Sudah disampaikan dalam beberapa kali kesempatan, PAN siap untuk menggelar karpet biru kalau Kang Emil siap bergabung dengan PAN," tuturnya.
Eddy pun tak menampik Ridwan Kamil masuk radar PAN untuk mendapat tiket Capres atau Cawapres dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal itu sudah diumumkan dalam Rakernas PAN pada Agustus lalu.
"Ini namanya politik kan, politik itu seni dari segala kemungkinan. Segala sesuatu bisa terjadi di dalam politik tidak terkecuali apa yang disampaikan. Kita lihat sejarah koalisi perjalanan pascareformasi itu namanya pasangan Capres Cawapres itu akan ditentukan di saat terakhir. Jadi hari ini boleh berbicara berbagai koalisi yang ada pasti akan dinamis ke depannya," papar Eddy.
Saat ini, kata Eddy, semua partai di KIB masih menggodok nama Capres dan Cawapres yang akan diusung. Kecuali Partai Golkar yang sudah menetapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai Capres.
"Hari ini kan Golkar berdasarkan munas mereka tetap mengajukan Pak Airlangga. Kita sudah menyebutkan 9 nama, PPP mungkin sedang melaksanakan proses internal. Tetapi saya kira apapun nanti kita dalam waktu dekat akan memunculkan tiga atau lima nama dari PAN, nanti Golkar dan PPP juga akan bicara. Kita tidak akan terburu-buru," jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Dukung Anies Jadi Capres, Akbar Tandjung: Saya Hormati sebagai Junior"