Warga Resah, Tepi Jalan GORR Gorontalo Jadi Tempat Sampah

Masyarakat tak tahu siapa dan dari mana sampah-sampah di beberapa titik tepi jalan GORR itu berasal. Pembuang sampah biasanya ‘misterius’. 

TribunGorontalo.com/AgungPanto
Papan larangan buang sampah di sepanjang jalan GORR Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) resah. Sebab, kini banyak oknum yang menjadikan tepi jalan GORR sebagai tempat sampah. 

Masyarakat tak tahu siapa dan dari mana sampah-sampah di beberapa titik tepi jalan GORR itu berasal. Pembuang sampah biasanya ‘misterius’. 

Oknum pembuang sampah tak peduli papan larangan buang sampah. Sampah tetap dibuang di tepi jalan GORR, meski larangan itu terpampang jelas. 

Memi seorang warga Desa Pilohayanga, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo mengaku sampah menumpuk di tepi jalan GORR kerap terjadi. 

“Kalau yang buang sampah ini tidak menentu ada yang pagi siang malam,” ujar Memi.

Masyarakat sekitar pun sudah berupaya mencoba memperingati namun para oknum pun sulit untuk ditemui, sehingga sampah menumpuk berhari-hari. 

“Kalau yang buang sampah ini tidak tahu siapa, tiba tiba saja sudah ada, kadang juga yang buang sampah ada yang pake mobil, motor,” tambah masyarakat Pilohayanga.

Saat dikonfirmasi, Anita Hippy, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gorontalo mengatakan, pihaknya berupaya membersihkan sampah yang dibuang oknum masyarakat tersebut. 

“Pelayanan sampah kami ini meliputi jalan protokol, pusat kota limboto, dan beberapa titik lainya, kami pun tetap melayani yang di jalan GORR walaupun itu bukan sebagian titik pelayanan kami tapi masih masuk di bagian di  Kabupaten Gorontalo,” kata Kadis DLH Kabupaten Gorontalo.

Pihaknya pun telah beberapa kali melakukan kerja sama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Provinsi untuk melakukan pembersihan jalan GORR tersebut.

“Kami juga beberapa kali mengangkat sampah di jalan GORR itu, dan kami sudah melakukan kerja sama dengan pihak terkait serta DLH  Provinsi untuk melakukan pembersihan sepanjang jalan GORR,” tambahnya.

Pihak Otoritas terkait pun saat ini tengah membuat beberapa papan peringatan serta larangan dengan ukuran besar, agar masyarakat sadar akan tidak membuang sampah sembarangan.

“Iya kami DLH tetap melakukan penanganan terhadap sampah dengan cara pengangkutan, namun kami tidak bisa menjaga hari hari disana,” tutup Anita Hippy.

Jalan GORR adalah jalan sepanjang 45,3 km dan terbagi menjadi 3 (tiga) segmen pembangunan.

Tujuan pembangunan proyek ini adalah untuk menghubungkan Bandara Djalaludin ke Kota Gorontalo. Tujuannya meningkatkan konektivitas dalam mendukung perekonomian pada tiga wilayah.

Target manfaat yang ingin dicapai dengan pembangunan proyek tersebut untuk mencapai empat tujuan program unggulan Pemprov Gorontalo. 

Jalan GORR ini akan mampu melancarkan distribusi produk pertanian, perikanan dan peternakan yang menjadi basis ekonomi Gorontalo. 

Pendanaan proyek ini berasal dari APBD untuk pembebasan lahan dan APBN proses pembangunan fisik. Proses pembebasan lahan telah dimulai dari tahun 2013, dan pembangunan fisik mulai tahun 2014.

Pembangunan fisik GORR ini menggunakan dana APBN sebesar 951,84 miliar, yang dilakukan pembangunan dari tahun 2014 hingga 2020.

Pengerjaan terbagi ke dalam tiga segmen. Dari tiga segmen yang ditargetkan, pada tahun 2020 telah tercapai 2 segmen pembangunan yang sudah selesai dan bisa digunakan. 

Progres pembangunan jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) tinggal menyisakan segmen 3. 

Ruas jalan ini rencananya dibangun dengan panjang 15,2 kilometer. Untuk segmen 3 akan dilanjutkan pekerjaannya pada tahun 2021, dan ditargetkan   selesai pada tahun 2022.

Pada tahun 2021, alokasi anggaran APBN untuk pembangunan GORR pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Gorontalo sebesar Rp 67,97 miliar. (*)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved