Pilpres 2024

Sekjen PKS "Ojo Kesusu" Deklarasi Capres di Pilpres 2024: Anies Baswedan Potensi 'Mati Langkah' 

Partai politik mulai mengeskalasi politik Pilpres 2024! Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 'ojo kesusu' mendeklarasikan capres.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufrie, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Partai politik mulai mengeskalasi politik Pilpres 2024! Terbaru, PKS 'ojo kesusu' atau tak mau buru-buru mendeklarasikan calon presiden. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Partai politik mulai mengeskalasi politik Pilpres 2024! Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 'ojo kesusu' atau tak mau buru-buru mendeklarasikan calon presiden.

Padahal PKS sering diasosiasikan sebagai parpol pendukung Anies Baswedan. Apakah ini hanya intrik atau kemungkinan PKS ke lain 'hati' di Pilpres?

Politik adalah seni tentang kemungkinan. Bukan mustahi PKS gabung PDIP atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Artinya statement Anies Baswedan berpotensi 'mati langkah' di Pilpres bukan isapan jempol belaka.

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut, pihaknya tak akan terburu-buru mendeklarasikan capres yang akan diusung dalam gelaran Pilpres 2024.

Ia mengatakan, PKS memiliki konsen yang tinggi dalam menyiapkan diri untuk menghadapi pesta demokrasi nanti.

"Konsolidasi struktural terus dilakukan secara berkala untuk menyerap aspirasi internal PKS maupun menyiapkan mesin politik PKS dalam menyongsong pilpres mendatang,” kata Habib Aboe dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).

Ia menjelaskan, partainya belum memiliki rencana untuk mendeklarasikan capres di Pilpres 2024. PKS hingga saat ini masih terus mencermati perkembangan situasi politik nasional.

“Seluruh langkah politik yang diambil partai lain dalam pencapresan kita atensi dan hormati. Untuk PKS sendiri saat ini belum ada rencana mendeklarasikan salah satu tokoh sebagai capres yang akan diusung di pemilu 2024,” kata Habib Aboe.

Baca juga: POPULER: Peluang Puan Maharani Menuju Pilpres 2024; Ryan Kono Masuk Bursa Calon Wali Kota

Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan, kewenangan pencapresan di PKS sesuai ketentuan AD/ART pasal 18 ayat 2 huruf a merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP).

“Sedangkan hasil sidang DPTP memutuskan pencapresan akan disampaikan berdasarkan hasil musyawarah Majelis Syuro. Oleh karenanya, kita akan menunggu dan mengikuti proses tersebut,” katanya.

Selain itu, kata dia, salah satu kegiatan konsolidasi yang dilakukan oleh PKS ialah terus melakukan komunikasi politik dengan seluruh parpol.

“Ini adalah forum selevel Rapimnas untuk mendiskusikan situasi perkembangan politik nasional termasuk soal pencapresan,” katanya.

 

Peluang Tiga Kekuatan Pilpres 2024:

Poros I

Capres: Puan Maharani/Ganjar Pranowo

Cawapres: Airlangga Hartarto

PDI-P:
128 kursi
Jumlah suara: 27.503.961
(19,33 persen/bisa mengusung sendiri)

Golkar:
85 kursi
Jumlah suara: 17.229.789
(12,31 persen)

PAN:
44 kursi
Jumlah suara: 9.572.623
(6,84 persen)

PPP:
19 kursi
Jumlah suara: 6.323.147
(4,52 persen)

Poros II

Capres: Prabowo Subianto

Cawapres: Muhaimin Iskandar

Gerindra:
78 kursi
Jumlah suara: 17.596.839
(12,57 persen)

PKB:
58 kursi
Jumlah suara: 13.570.970
(9,69 persen)

Poros III

Capres: Anies Baswedan

Cawapres: Agus Harimurti Yudhoyono/Sandiaga Uno

Nasdem:
59 kursi
Jumlah suara: 12.661.792
(9,05 persen)

Demokrat:
54 kursi
Jumlah suara: 10.876.057
(7,77 persen)

PKS:
50 kursi
Jumlah suara: 11.493.663
(8,21 persen)

PDI-P Terkejut dan Berpikir Ulang

Pengamat politik dari Trias Politika, Agung Baskoro, menilai pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasti Kristiyanto soal "biru yang terlepas" sebagai ungkapan terkejut atas sikap Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.

"Ini jadi tanda bahwa PDI-P kaget dengan manuver Nasdem mengakselerasi pencapresan Anies," kata Agung saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Selain itu, kata Agung, keputusan Nasdem dinilai membuat PDI-P harus berpikir ulang untuk menerapkan strategi dalam menetapkan calon presiden yang akan mereka usung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di menit-menit akhir.

"Karena ini membuat fatsun politik partai berlambang banteng ini untuk mendeklarasikan capres di menit-menit akhir (last minute action), menjadi harus beradaptasi dengan mulai mengerucutnya poros-poros politik yang ada mulai KIB, KIR, dan Poros Gondangdia, menimbang hanya PDI-P yang mampu memenuhi presidential threshold," ucap Agung.

Selain itu, kata Agung, PDI-P juga punya pekerjaan untuk mendongkrak elektabilitas Puan Maharani yang masih kurang bersaing dibandingkan kader separtainya, Ganjar Pranowo, jika memang hendak diusung dalam Pilpres 2024.

"Apalagi Puan sebagai kandidat masih belum cukup memadai elektabilitasnya dan Ganjar masih berada di tempat teratas.

Mau tak mau PDI-P harus memilih dan segera memutuskan, siapa yang bakal menjadi lawan sepadan Anies atau strategi apa yang pas untuk memenangkan Puan bila Ganjar tak dicalonkan?" ucap Agung.

Di sela-sela peringatan HUT TNI di kantor DPP PDI-P di Jakarta pada Minggu (9/10/2022), Hasto menunjuk lukisan yang menggambarkan banyak orang sedang merobek bendera warna biru dari bendera Belanda. Dia pun menyinggung warna biru yang dirobek dalam lukisan itu.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," tuturnya. Lebih jauh, Hasto menyebut "biru" itu kini juga terlepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto. Namun, Hasto enggan menyebut secara gamblang siapa "biru" yang dimaksud.

Dia hanya mengatakan bahwa terkadang apa yang terjadi di masa lalu bisa terjadi di masa depan. "Itu arahnya perspektif historis, menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," imbuhnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengamat Nilai Manuver Nasdem Usung Anies pada Pilpres 2024 Buat PDI-P Terkejut dan Berpikir Ulang"

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved