Pilpres 2024
Jajak Pendapat Terbaru Pilpres 2024: Hampir 60 Persen Pemilih PDIP Pilih Ganjar - Airlangga
Politik Pilpres 2024 semakin menarik! Terbaru, jajak pendapat menemukan hampir 60 persen pemilih PDIP memilih Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Politik Pilpres 2024 semakin menarik! Terbaru, jajak pendapat menemukan hampir 60 persen pemilih PDIP memilih Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto.
Di urutan kedua, sebanyak 41,2 persen pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) yang memilih Ganjar - Airlangga jika Pilpres 2024 dilaksanakan sekarang.
Menariknya, hanya 37,1 persen massa Partai Golkar yang menjatuhkan pilihan kepada Ganjar - Airlangga di Pilpres 2024.
Selanjutnya massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 28,8 persen, diikuti Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 27,8 persen dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 21,7 persen.
Demikian hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Survei periode 11 - 2- September 2022.

Pasangan Ganjar - Airlangga berpotensi maju melalui Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB.
Poros ini didukung Partai Golkar, PAN dan PPP.
Peluang Tiga Kekuatan Pilpres 2024:
Poros I
Capres: Ganjar Pranowo
Cawapres: Airlangga Hartarto
Golkar:
85 kursi
Jumlah suara: 17.229.789
(12,31 persen)
PAN:
44 kursi
Jumlah suara: 9.572.623
(6,84 persen)
PPP:
19 kursi
Jumlah suara: 6.323.147
(4,52 persen)
Poros II
Capres: Prabowo Subianto
Cawapres: Puan Maharani
PDI-P:
128 kursi
Jumlah suara: 27.503.961
(19,33 persen/bisa mengusung sendiri)
Gerindra:
78 kursi
Jumlah suara: 17.596.839
(12,57 persen)
PKB:
58 kursi
Jumlah suara: 13.570.970
(9,69 persen)
Poros III
Capres: Anies Baswedan
Cawapres: Agus Harimurti Yudhoyono/Sandiaga Uno
Nasdem:
59 kursi
Jumlah suara: 12.661.792
(9,05 persen)
Demokrat:
54 kursi
Jumlah suara: 10.876.057
(7,77 persen)
PKS:
50 kursi
Jumlah suara: 11.493.663
(8,21 persen)
PKS 'Ojo Kesusu'
Partai politik mulai mengeskalasi politik Pilpres 2024! Terbaru, PKS 'ojo kesusu' atau tak mau buru-buru mendeklarasikan calon presiden.
Padahal PKS sering diasosiasikan sebagai parpol pendukung Anies Baswedan. Apakah ini hanya intrik atau kemungkinan PKS ke lain 'hati' di Pilpres?
Politik adalah seni tentang kemungkinan. Bukan mustahi PKS gabung PDIP atau Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Artinya statement Anies Baswedan berpotensi 'mati langkah' di Pilpres bukan isapan jempol belaka.
Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyebut, pihaknya tak akan terburu-buru mendeklarasikan capres yang akan diusung dalam gelaran Pilpres 2024.
Ia mengatakan, PKS memiliki konsen yang tinggi dalam menyiapkan diri untuk menghadapi pesta demokrasi nanti.
"Konsolidasi struktural terus dilakukan secara berkala untuk menyerap aspirasi internal PKS maupun menyiapkan mesin politik PKS dalam menyongsong pilpres mendatang,” kata Habib Aboe dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Ia menjelaskan, partainya belum memiliki rencana untuk mendeklarasikan capres di Pilpres 2024. PKS hingga saat ini masih terus mencermati perkembangan situasi politik nasional.
“Seluruh langkah politik yang diambil partai lain dalam pencapresan kita atensi dan hormati. Untuk PKS sendiri saat ini belum ada rencana mendeklarasikan salah satu tokoh sebagai capres yang akan diusung di pemilu 2024,” kata Habib Aboe.
Anggota Komisi III DPR RI ini mengatakan, kewenangan pencapresan di PKS sesuai ketentuan AD/ART pasal 18 ayat 2 huruf a merupakan kewenangan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP).
“Sedangkan hasil sidang DPTP memutuskan pencapresan akan disampaikan berdasarkan hasil musyawarah Majelis Syuro. Oleh karenanya, kita akan menunggu dan mengikuti proses tersebut,” katanya.
Selain itu, kata dia, salah satu kegiatan konsolidasi yang dilakukan oleh PKS ialah terus melakukan komunikasi politik dengan seluruh parpol.
“Ini adalah forum selevel Rapimnas untuk mendiskusikan situasi perkembangan politik nasional termasuk soal pencapresan,” katanya.
(*)