Peringatkan Pesulap Merah soal Karma, Eyang Ratih: Dukun Itu Sudah Ada sebelum Kamu Lahir

Marcel Radhival alias Pesulap Merah si pawang dukun diberi peringatan Eyang Ratih soal karma saat singgung masalah mematikan rezeki orang lain.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
Kolase Instagram @marcelradhival1 | YouTube Rasis Infotainment
Ahli Spiritual dan Supranatural Eyang Ratih (Kanan) memperingatkan Marcel Radhival alias Pesulap Merah (Kiri) soal karma saat menyebut aksi pembongkaran trik oknum dukun palsu bisa mematikan rezeki orang lain. 

TRIBUNGORONTALO.COM - Ahli Spiritual dan Supranatural Eyang Ratih kembali memberikan tanggapannya terkait polemik Marcel Radhival alias Pesulap Merah sang pawang dukun.

Kali ini Eyang Ratih memperingatkan Pesulap Merah agar berhati-hati pada karma yang menurutnya kini bisa terjadi dengan cepat.

Menurut Eyang Ratih, aksi Pesulap Merah yang gemar membongkar trik oknum dukun palsu bisa mematikan rezeki orang lain.

Meski begitu, Eyang Ratih membantah bahwa dirinya termasuk oknum dukun palsu seperti halnya yang selalu ada dalam gambaran Pesulap Merah terhadap para dukun.

Baca juga: Begini Kata Sandy Tumiwa saat Ikut Perkumpulan Debus Banten Somasi Pesulap Merah: Debus Bukan Sulap

"Eyang sebagai praktisi kejawen, eyang enggak pernah pakai gimmick atau memakai trik-trik," ujar Eyang Ratih seperti dilansir TribunGorontalo.com dari video di kanal YouTube Rasis Infotainment yang tayang pada Minggu (25/9/2022).

Eyang Ratih juga mengaku bahwa ia tak terganggu dengan munculnya Pesulap Merah beserta aksi pembongkaran dukun ini.

Pasalnya Eyang Ratih menegaskan bahwa ilmu perdukunannya didapatkan dari para leluhur asli.

"Ada ina itu ya eyang biasa-biasa aja," kata Eyang Ratih.

Baca juga: Disomasi Perkumpulan Debus Banten, Pesulap Merah Diminta Sungkem ke Sesepuh Kesultanan Banten

Lebih lanjut Eyang Ratih mengingatkan untuk saling menghargai dan menghormati sesama manusia yang percaya maupun yang tak percaya akan hal gaib.

"Dukun itu sudah sebelum kamu lahir, sebelum eyang lahir, kita saling menghargai kalau memang itu merupakan budaya monggo," ungkap Eyang Ratih.

Eyang Ratih juga menyinggung hukum karma saat memperingatkan agar sesama manusia seharusnya tak saling menghakimi bahkan mematikan rezeki orang lain.

Baca juga: Dituding Settingan, Begini Kata Pesulap Merah soal Arena Pembuktian Gus Samsudin di Polda Jatim

"Kita enggak usah munafik lah, kita hidup di dalam alam itu saling menghargai, saling menghormati, jangan kita menghakimi," ucap Eyang Ratih.

"Jadi jangan cari permusuhan hanya untuk mencari panggung, itu enggak bagus apalagi mematikan rezeki orang," imbuhnya.

(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved