Aksi Mahasiswa Limboto
Baku Tolak dengan Polisi-Satpam, Satu Mahasiswa Limboto Jatuh Pingsan
Polisi dan Satpam, tak menolak membuka gerbang pagar. Sementara mahasiswa Limboto, memaksa masuk.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Seorang mahasiswa Limboto jatuh pingsan di tengah aksi baku tolak dengan satpam dan polisi.
Aksi baku tolak berlangsung di depan gerbang pagar kantor DPRD Kabupaten Gorontalo.
Polisi dan Satpam, tak menolak membuka gerbang pagar. Sementara mahasiswa Limboto, memaksa masuk.
Mahasiswi dari Universitas Gorontalo (UG) itu langsung dilarikan ke RS Dunda Limboto. Kebetulan, jaraknya tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 5 menit.
Sebelumnya memang, seorang orator telah memberikan pernyataan untuk menduduki kantor DPRD dan kantor bupati.
Dalam aksi protes kenaikan harga BBM subsidi itu, mahasiswa meminta bertemu anggota DPRD.
Mereka meminta komitmen para wakil rakyat, untuk mengakomodir suaranya. Terutama terkait kebijakan kenaikan harga BBM subsidi.
Kebijakan itu menurut mahasiswa, menyengsarakan masyarakat. Bahan pokok naik, sementara ekonomi terseok pasca pandemi.
Menyuarakan protesnya, mahasiswa Limboto turun ke jalan melakukan demonstrasi di bawah Menara Limboto, di simpang empat Jl Ahmad A Wahab dan Jl Baso Bobihoe, Senin (12/9/2022).
Aksi mahasiswa Limboto dimulai sejak pagi pukul 10.00 Wita. Sejumlah orator naik ke mobil pickup bermuatan empat pengeras suara berukuran jumbo.
Orator dengan almamater kuning, menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM subsidi. Selain dituding membebani masyarakat, juga kenaikan BBM disebut ulah mafia migas (minyak dan gas).
Mahasiswa meminta pemerintah, baik di Gorontalo maupun di pusat, memikirkan ulang kebijakan kenaikan harga BBM subsidi.
Lebih-lebih, meminta pemerintah merumuskan kembali kebijakan kenaikan harga BBM yang tidak masuk akal katanya.
Sebab, kenaikan harga BBM subsidi berimbas pada sejumlah sektor, terutama bahan pokok. “Masyarakat butuh makan, lalu jika bahan pokok mahal karena BBM, kita tambah susah,” teriak seorang orator menggunakan pelantang.
Terpantau, mahasiswa berkepala plontos memadati barisan depan aksi. Mereka adalah mahasiswa baru yang diboyong seniornya ikut memprotes kenaikan harga BBM.