Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Gorontalo, Polisi Halangi Mahasiswa Masuk SPBU

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kepolisian Gorontalo membentuk barikade, menghalau mahasiswa masuk Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di Jln HB Jassin, Kota Gorontalo. 

Diketahui, titik aksi demonstrasi hari ini, Kamis (1/9/2022) dipusatkan di Bundaran Saronde, Jl HB Jassin, Kota Gorontalo. 

Masalahnya, di kawasan bundaran ini berdiri SPBU 74.962.27. Karena itu, polisi perketat penjagaan di SPBU ini. 

Apalagi, sejak berkumpul pada pukul 15.00 Wita di Bundaran Saronde, massa aksi dari kalangan mahasiswa, membakar ban bekas. 

Teriakan mahasiswa perempuan tampak memekik. Mengusir polisi yang tengah bersiaga. 

Koordinator aksi melalui mobil komando bahkan meminta, para mahasiswa laki-laki, maju di depan mahasiswa perempuan. 

“Tolong laki-laki yang di belakang perempuan, maju ke depan.” teriak koordinator massa aksi menggunakan pelantang suara. 

Dalam seminggu belakangan, setidaknya ada tiga aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di Gorontalo. 

Tiga aksi digelar oleh berbagai organisasi mahasiswa. Kali ini, dari pantauan TribunGorontalo.com, mahasiswa yang turun berasal dari organisasi LMND (liga mahasiswa nasional untuk demokrasi) dan HMI (himpunan mahasiswa islam) Gorontalo. 

Masing-masing koordinator aksi dari kedua massa aksi ini, melakukan orasi. Unjuk argumen terkait penolakan kenaikan harga BBM. 

Alasannya, kenaikan harga BBM adalah kebijakan yang mencekik masyarakat. Terlebih di tengah ketidakpastian ekonomi. 

“Ekonomi kita lagi buruk. Baru saja covid-19, tapi pemerintah main menaikan harga BBM. Cuma satu kata, Tolak!” teriak seorang koordinator aksi. 

Meski hujan turun, ban bekas tetap menyala. Semangat mahasiswa pun demikian. 

Sementara polisi, kewalahan menahan puluhan mahasiswa yang mendorong masuk ke wilayah SPBU.