Membuka Potensi Menuju Kemandirian Perempuan Pengusaha Ultra-Mikro di Indonesia

Saat ini, perekonomian Indonesia ditopang oleh usaha berskala mikro. Sebanyak 61% perekonomian Indonesia terdiri atas usaha mikro, kecil, dan menengah

TribunGorontalo.com/free
Laporan Women’s World Banking mengenai Ketahanan Ekonomi dan Adopsi Digital Di Antara Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia merangkum penelitian paling menyeluruh hingga saat ini mengenai segmen pengusaha ultra-mikro di Indonesia. 

Berdasarkan hasil riset, karakteristik pelaku usaha ultra mikro didominasi oleh entrepreneur by necessity yang usahanya lebih bersifat informal, masih belum memiliki pengelolaan usaha yg baik. Riset juga menemukan bahwa tabungan memiliki peran yg penting untuk membantu pelaku usaha bertahan ketika ada goncangan perekonomian. 

Eddy Satriya – Deputi Bidang Usaha Mikro Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, menyampaikan mengenai tantangan pengembangan UMKM, fokus pemberdayaan dan Pengembangan UMKM, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk pemberdayaan pelaku UMKM perempuan. 

Upaya-upaya pemberdayaan UMKM perempuan antara lain melalui dukungan kelembagaan dan pelatihan koperasi yang akan melayani UMKM perempuan, pelatihan kewirausahan, pendampingan, dukungan akses pemasaran, serta memperluas akses Pembiayaan.

In in Hanidah dari Oorange UNPAD memberikan tanggapan bahwa pembelajaran dari tinjauan akademis untuk pengusaha mikro perempuan ini adalah proses pendampingan langsung, dengan pendekatan yang intensif disesuaikan profil sasaran.

Sementara itu Dwi Faiz selaku Head of Programmes UN Women menyampaikan bahwa kemandirian perempuan adalah kemampuan perempuan dalam mengambil keputusan. 

Menurutnya, 50 persen wirausaha perempuan selalu melibatkan laki-laki dalam mengambil keputusan. Sedangkan hanya 43 % wirusaha laki-laki yang melibatkan perempuan dalam mengambil keputusan.

Selanjutnya Palmira P. Bachtiar - Peneliti Senior SMERU menyampaikan tanggapan bahwa partisipasi perempuan pelaku usaha mikro di ekosistem ekonomi digital dapat memperkuat ketahanan rumah tangga, namun perlu upaya membangun mindset dan kepercayaan terhadap ekosistem digital, penurunan biaya transaksi dan pemberian pelatihan atau pendampingan yang efektif.

Dari diskusi panel tersebut, terdapat 3 point penting dalam Membuka Potensi Menuju Kemandirian Perempuan Pengusaha Ultra-Mikro yaitu adanya pendampingan yang intensif dan komprehensif, program yang terintegrasi dalam ekosistem yang saling mendukung, dan program yang berkelanjutan. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved