Capres 2024
DPP Golkar: JK Dukung 1.000 Persen Airlangga Hartarto Maju Pilpres 2024
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Ketua Umum Partai Golkar maju calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Ketua Umum Partai Golkar maju calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Jajak pendapat simulasi pasangan capres-cawapres, Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menang dengan meraih 29,6 persen elektabilitas.
Dengan modal elektabilitas ini, sejumlah kader Partai Golkar mendorong Airlangga Hartarto maju Pilpres 2024.
"Pak JK sudah sangat terang benderang mendukung pak Airlangga sebagai capres, 1.000 persen," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga kepada wartawan, Rabu, (27/7/2022).
Baca juga: Marten-Hamzah: Golkar Gorontalo Siap Menangkan Airlangga pada Pilpres 2024
Lamhot juga mengklaim dukungan kepada Airlangga tak hanya dari JK, tapi Presiden Jokowi juga turut mendukung.
Bentuk dukungan itu, dikatakan Lamhot, yakni Airlangga dipercaya sebagai Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Bagi kita penugusan itu tentunya adalah sebagai penguatan terhadap proses Pak Airlangga sebagai calon presiden," kata Lamhot.
Meski begitu, Lamhot belum mau sesumbar calon wakil presiden yang akan didukung mendampingi Airlangga Hartarto.
Baca juga: Terharu, Emak-emak Dorong Airlangga Hartarto Maju Pilpres 2024
Legislator Komisi VII DPR RI itu mengatakan kriteria cawapres masih digodok bersama.
"Syarat atau kriteria akan dirumuskan dengan anggota KIB lainnya. Sampai saat ini belum dirumuskan bagaimana kriterianya, tapi dari Partai Golkar sudah juga sudah seleksi dari tingkat bawah," kata Lamhot.
Terpisah, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago sepakat jika partai mengutamakan kadernya untuk diusung di Pilpres.
Baca juga: Simulasi 3-4 Poros: Duet Prabowo-Mahfud, Anies-AHY Tinggalkan Garjar-Airlangga
Bahkan menurutnya, cawapres pun idealnya dari partai.
"Tiket itu jangan dijual ke yang lain, dipakai untuk kader, dipakai oleh orang yang berkontribusi di partai dan sudah berkarya. Mestinya begitu idealnya. Tapi pada prakteknya tidak begitu, padahal tatanan idealnya, karcis itu jangan dijual ke yang lain," ujar Pangi.
Pangi menilai jal itu akan melukai dan mengganggu semangat kaderisasi dari bawah, sehingga selama ini terkesan seolah partai itu bisa dibeli, transaksional dan pragmatis.
"Jangan sampai kemudian orang partai itu dianggap enggak mampu dan enggak bisa diandalkan. Jangan sampai orang mudah sekali, tidak masuk partai, enggak besarkan partai, enggak usah berkontribusi di partai tiba-tiba dijadikan capres," tandas Pangi.
Baca juga: Bursa Capres Figur Capres dari Kepala Daerah Bakal Meredup, Ini Peluang Airlangga Hartarto
Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) merilis hasil survei opini publik: