Gelombang Laut

Gorontalo-Sulut-Sulteng-Malut Waspadai Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter

Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara perlu waspada gelombang hingga 2,5 meter.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase TribunGorontalo.com
Ilustrasi gelombang menghantam pesisir pantai. Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara perlu waspada gelombang hingga 2,5 meter. 

- Kapal Ferry dapat mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

- Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dapat mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

Selain itu, masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Penjelasan BMKG

BMKG mengingatkan bahwa potensi gelombang laut tinggi bisa terjadi sepanjang tahun di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, MT mengatakan, sebelum Anda mengetahui sampai kapan potensi gelombang tinggi terjadi di Indonesia, maka perlu dipahami terlebih dahulu bagaimana gelombang tinggi itu bisa terjadi.

Eko menjelaskan, pembangkit utama gelombang laut adalah kecepatan angin dengan dipengaruhi oleh parameter-parameter lainnya. Di antaranya seperti pola angin, kedalaman laut, topografi dan fenomena pasang surut air laut.

Lalu, secara klimatologisnya, Indonesia akan merasakan dampak 2 musim angin yaitu baratan pada bulan November hingga April, dan timuran pada bulan Mei hingga Oktober.

Pada kedua situasi atau dampak dari dua musim angin tersebut, diketahui masing-masing musim memiliki atau punya karakter kekuatan anginnya.

"Area perairan laut yang terbuka seperti perairan barat Sumatera, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara akan memperoleh dampak gelombang tinggi sepanjang tahun yaitu rata-rata 2-4 meter," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2022).

Hembusan angin itu sendiri, pada umumnya dipicu oleh perbedaan tekanan udara yang terjadi di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, kata Eko, masyarakat pesisir harus lebih cermat dalam merencanakan aktivitas di laut dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. “Upaya adaptasi dan mitigasinya harus disiapkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, upaya tersebut juga harus lebih ditingkatkan lagi terutama saat gelombang tinggi yang bisa terjadi bersamaan dengan fase maksimum.

Sebab, pada kondisi gelombang laut tinggi seperti yang dimaksudkan tersebut, dapat menimbulkan genangan di perkampungan pesisir. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter Dua Hari ke Depan, Ini Wilayahnya!"

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved