Kepala BPS Provinsi Gorontalo Beber Inflasi Naik 1,65 persen, Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mengadakan konferensi pers di ruangan Vidcon BPS, tentang angka inflasi mencapai 1,65 persen.
TRIBUNGORONTO.COM, Gorontalo - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mengadakan konferensi pers di ruangan Vidcon BPS, tentang angka inflasi mencapai 1,65 persen.
Pantauan TribunGorontalo.com, Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengungkapkan, inflasi menjadi naik drastis, dan menjadi inflasi tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
"Jadi di akumulasikan bulan Januari sampai Juni, penyebabnya akumulasinya cukup tinggi, 3.93, bahkan ini angkanya lebih tinggi dari nasional," kata Kepala BPS Provinsi Gorontalo.
Naiknya inflasi Gorontalo ini, lanjut Mukhanif, dipicu oleh komoditas tertentu, khususnya kelompok makanan dan minuman.
"Selama ini ada banyak yanh menganggap bahwa naik turunnya harga cabai rawit, bawang merah dan tomat adalah masalah klasik. Tetapi kali ini menjadi masalah bersama," ujarnya.
"Dari itu secara nasional sebagian besar Provinsi Gorontalo mengalami kenaikan inflasi yang dipicu oleh cabai rawit, bawang merah maupun tomat," jelasnya.
Mukhanif menjelaskan penyebabnya, terjadi karena gangguan suplai bukan semata karena berdasarkan permintaan yang tinggi, melainkan juga disebabkan oleh anomali cuaca yang cukup ekstrem.
"Jadi dari sini akan tiba-tiba panas, tiba-tiba hujan, hujannya juga ekstrem. Itulah yang secara nasional menyebabkan rata-rata petani cabai rawit, bawang merah, tomat, mengalami gagal panen," tandasnya. (*)