Nenek Gorontalo Meninggal Dianiaya
Viral Video Menantu Marah Mertua 70 Tahun di Gorontalo, Berujung Meninggal Dunia
Viral video menantu memarahi mertua 70 tahun di Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Penulis: Redaksi | Editor: Lodie Tombeg
TRIBUNGORONTALO.COM, Marisa - Viral video menantu memarahi mertua 70 tahun di Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Video menantu marahi mertua di Facebook itu terkait kejadian nenek Fatma Tuna (70) asal Dusun Batu Merek, Desa Tabulo Selatan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Gorontalo yang akhirnya meninggal dunia, Selasa (28/6/2022) malam.
Video yang viral sejak akhir kemarin itu, menampilkan seseorang nenek yang terbaring di lantai dengan kondisi mengenakan pakaian putih berkocak hijau sedang dimarahi menantu.
Dalam video yang berdurasi kurang lebih 1 menit 23 detik itu, terdengar juga suara seorang wanita yang sedang marah-marah. Bahkan, wanita yang merekam akhirnya itu melalui siaran langsung di media sosial Facebook itu sempat beberapa kali mengungkapkan bahwa dirinya tak mau lagi mengurus wanita lanjut usia yang sedang terkapar di hadapannya itu.
Belakangan terinformasi bahwa wanita lanjut usia yang terbaring dilantai dengan kondisi memprihatinkan tersebut adalah Fatma Tuna, warga Desa Tabulo Kecamatan Mananggu Kabupaten Boalemo.
Sedangkan wanita yang sedang marah-marah sambil meluapkan emosinya melalui siaran langsung media sosial itu adalah anak mantunya, SY (60), yang tinggal di Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato.
Belum diketahui jelas apa motif yang melatar belakangi sang menantu meluapkan emosi kepada sang mertua. Hingga akhirnya video tersebut tersebar dan langsung menuai perhatian dri warga Kabupaten Pohuwato.
Bahkan, sejumlah pihak dan Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato langsung bergerak menyikapi persoalan ini.
Pengaduan Nenek sebelum Meninggal
Nenek Fatma Tuna (70) asal Dusun Batu Merek, Desa Tabulo Selatan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo mengaku sering disiksa, ditendang, dipukul pakai kayu pagar rumah hingga dicubit.
Nenek Fatma menceritakan dugaan disiksa, ditendang, dipukul pakai kayu pagar rumah hingga dicubit di rumah anak kandung Yunus Hasan (53) dan anak mantu SY, Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato.
Pengakuan dugaan disiksa, ditendang, dipukul pakai kayu pagar rumah hingga dicubit oleh nenek asal Tabulo Selatan Gorontalo sebelum meninggal disiarkan langsung melalui Facebook oleh keluarga.
Video berdurasi 2 menit 34 detik itu menceritakan dugaan penyiksaan oleh Fatma. Korban mengakui itu saat ditanyai keluarga. Rekaman video saat korban dalam mobil dibawa anaknya Niko Umar dari Marisa menuju Kabupaten Gorontalo.
Korban yang mengenakan jilbab warna coklat dan pakai batik ditanyai keluarga. Dia menjelaskan dugaan penyiksaan itu dalam bahasa Gorontalo.
Berikut pengakuan korban yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Fatma mengaku sering sering ditampar.
Dipukul pakai kayu pagar.
Malam sebelumnya dia sering ditendang.
Dia sering diberi makan.
Ssering disiram pakai air bekas cuci piring.
Dicubit sampai lebam.
Fatma mengaku kesakitan dan sering menangis.
Sebelumnya, viral video dugaan penganiyaan yang berujung maut nenek Fatma Tuna (70) asal Dusun Batu Merek, Desa Tabulo Selatan, Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo lewat live Facebook menantunya, Jumat 24 Juni 2022.
Pada live FB viral itu, si menantu mengeluh terhadap mertuanya. Dia mengeluarkan kata-kata tak pantas terhadap korban Fatma Tuna asal Tabulo Mananggu. Perekaman aksi berujung maut di rumah menantu Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Viral video dugaan penganiyaan berujung maut terhadap nenek Fatma Tuna asal Tabulo Gorontalo ramai ditanggapi warganet saat live FB. Mereka prihatin dengan kejadian itu.
Informasi yang diperoleh TribunGorontalo.com, korban diduga dianiaya menantu perempuan, Selasa (28/6/2022) pukul 22.00 Wita.
Dugaan kejadian penganiayaan sempat di-live Facebook oleh menantu beberapa hari sebelumnya. Korban Fatma Tuna asal Tabulo-Gorontalo yang penuh luka lebam kemudian diambil anak kandung untuk dirawat.
Pada Selasa malam, warga Tabulo-Gorontalo yang diduga jadi korban penganiyaan menantunya menghembuskan napas terakhir di rumah anaknya.
Polisi telah menyelidiki dugaan penganiayaan terhadap Fatma Tuna. Jenazah Fatma Tuma telah di-visum et repertum untuk mengatahui penyebab luka lebam di sekujur tubuh.
Ceritanya, dugaan penganiyaan berlangsung di Desa Buntulia Barat, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato. Kejadian berlangsung di rumah anak kandung Yunus Hasan (53) dan anak mantu SY.
Sesuai informasi, Jumat (24/6/2022) kejadian dugaan penganiayaan terjadi. Ini berawal dari beredarnya video dugaan penganiayaan di media sosial. Video viral sejak Jumat.
Setelah viral, keluarga korban lainnya menjemput korban di rumah anaknya Yunus Hasan di Desa Buntulia Barat.
Setelah itu, korban dibawa ke rumah anak lainnya, Niko Umar di Kabupaten Gorontalo.
Tidur semalam di sana, kemudian dijemput lagi untuk dibawa pulang ke Marisa di rumah anaknya yang bernama Goni Jasa di Desa Buntulia Selatan, Kecamatan Duhiadaa.
Hanya berselang sehari, akhirnya meninggal dunia. Sejak dijemput, kondisi tubuh memang memar kebiruan di bagian kepala dan tangan sebelah kiri bengkak. Korban meninggal Selasa pukul 23.50 Wita. (nal)