Pasar Modern Limboto
Juni 2022 Proyek Shopping Center Rp 60,9 Miliar Akan Mulai Dikerjakan
Proyek pembangunan Shopping Center itu tercatat dalam LPSE Kabupaten Gorontalo dengan nama Pembangunan Pasar Modern.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Otoritas proyek Shopping Center Limboto, Kabupaten Gorontalo akan mulai melakukan peletakan batu pertama pada awal Juni 2022 nanti.
Proyek senilai Rp 60,9 Miliar itu rencana akan dikebut dalam sembilan bulan.
Proyek pembangunan Shopping Center itu tercatat dalam LPSE Kabupaten Gorontalo dengan nama Pembangunan Pasar Modern.
Tercatat dengan nomor tender 2191606, dan dibuat pertama kali pada 7 Oktober 2021.
Tender pertama itu gagal karena tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran.
Saat itu tercatat ada 130 perusahaan yang melakukan penawaran.
Lalu, tender kedua dilakukan pada 29 November 2022.
Pemenangnya saat itu PT. Putera Jaya Andalan, perusahaan yang berkantor di Jl. Imogiri Timur KM.10, Wonokromo I, RT.004, Wonokromo, Pleret, Bantul - Bantul (Kab.) - DI Yogyakarta.
Namun, tender itu kembali dibatalkan dengan alasan ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan.
"Atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya," sebagaimana ditulis otoritas Dinas Perindustrian dan perdagangan setempat di laman LPSE.
Kini, proyek akan kembali dilaksanakan, dan tetap oleh PT. Putera Jaya Andalan.
Lapak-lapak untuk relokasi sementara untuk pelapak pun sudah dibangun. Ada 58 lapak yang disediakan.
Pada 19 Mei 2022 kemarin, Nelson meninjau lokasi pembangunan puluhan lapak sementara itu.
Lapak-lapak dibangun di plataran Terminal Limboto. Pembangunan dilakukan oleh PT. Putra Jaya Andalan, sebagai pelaksana proyek Pasar Modern pengganti Shopping Center Limboto.
Kurang lebih selama dua minggu untuk memindahkan pedagang-pedagang yang ada di Shopping Center,” ungkap Bupati Nelson.
Ia menghimbau para pedagang tetap bertahan dan tidak pindah karena Pemerintah tetap menyediakan tempat berjualan.
“Kurang lebih 58 lapak, sehingga tidak ada alasan penjual di Shoping untuk pindah, kita sudah sediakan tempatnya”, ujar Nelson. (*)