Pilpres 2024
Beda dengan Pilpres AS, Projo: Tak Mungkin Jokowi Endorse Capres
Presiden Jokowi tidak akan secara eksplisit memberi dukungan pada Calon Presiden 2024.
Pertanyaan itu pun disambut teriakan relawan dengan menyatakan setuju.
Kemudian terkait capres yang akan diusung, Jokowi menyatakan akan bertanya terlebih dahulu dengan pemimpin dari relawan Projo.
“Saya akan tanya, gimana pak Ketua, calon kita siapa, akan kroscek juga paling bawah, relawan paling bawah yang ada di desa akan saya tanya ‘Bagaimana bapak ibu? Siapa ini (capres)?’.”
“Pasti akan tanyakan seperti itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyebut ingin memperlihatkan kesolidan dari relawan Projo dengan pengibaratan sebagai kapal besar.
“Saya akan menunjukan dengan pertemuan besar di tingkat nasional, saya ingin tunjukan kita ini masih solid, kita ini masih satu dan kita ini masih semangat.”
“Karena yang kita miliki itu kapal kecil, bukan kapal besar,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Jokowi membagikan jaket yang dikenakannya dan membuka Rakernas V Projo tersebut dengan memukul gong.
Rakernas V Projo yang diselenggarakan di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2022) itu dihadiri juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang juga merupakan relawan dari Sekretaris Nasional Jokowi, anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, serta Bupati Magelang Zaenah Arifin.
Ketum Ungkap Maksud Ucapan Jokowi
Apakah maksud ucapan Jokowi untuk Ganjar Pranowo? Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa dalam wawancara dengan CNN Indonesia dalam video berjudul "Pengamat: Kode Jokowi Dukung Ganjar Maju Pilpres 2024 Cukup Keras" bisa ditujukan untuk siapa saja, termasuk untuk Jokowi sendiri.
"Kita tidak bisa melarang masyarakat berspekulasi bahwa yang dimaksud pak Jokowi dengan 'mungkin yang akan kita dukung ada di sini'. Kata kita di sini mengindikasikan bahwa Projo dan Pak Jokowi itu menyatu, manunggal. Nah, yang hadir di situ kan bukan hanya pak Ganjar, ada pak Moeldoko, ada Ketua Panitia kan bisa saja yang dimaksud pak Jokowi. Atau siapa, atau pak Jokowi sendiri, begitu, lho," ujarnya.
Saat ini, menurutnya masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa yang dituju Jokowi dalam ucapannya tersebut.
Masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan berakhir pada tahun 2024 mendatang.
Sesuai Undang-Undang, Presiden Jokowi tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai calon Presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/230522-Jokowi-21.jpg)