Panglima TNI Apresiasi Kondisi Poso Sudah Semakin Kondusif
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan situasi keamanan terkait tindak pidana terorisme di wilayah Sulawesi Tengah.
TRIBUNGORONTALO.COM, Palu - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan situasi keamanan terkait tindak pidana terorisme di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), khususnya di Kabupaten Poso sudah semakin kondusif.
Andika mengatakan membaiknya situasi keamanan di Poso ditandai dengan ditariknya ratusan personel TNI yang dilibatkan dalam operasi Satgas Madago Raya.
"Tadinya masih berjumlah 267 personil TNI, awal April lalu. Sudah diturunkan menjadi 100 personil dari kami. Kita hanya melibatkan dari satuan di Sulteng saja. Jadi relatif sudah semakin bagus, " kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Jumat (13/5/2022).
Dia pun berharap kondisi keamanan di Palu ke depan akan lebih bagus lagi. Dengan begitu tidak diperlukan lagi Satgas Madago Raya.
Menurutnya Satgas Madago Raya dapat segera berakhir masa tugasnya jika situasi kemanan sudah kembali kondusif. Seperti diketahui saat ini masih tersisa dua teroris yang ada di daftar pencarian orang (DPO.
Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa melakukan kunjungan kerja di Kota Palu dan juga Kabupaten Poso selama dua hari.
Tiba di Palu, Kamis (11/5/2022), Panglima Andika Perkasa bersama Gubernur Sulteng Rusdi Mastura, dan pejabat penting lainnya menggelar pertemuan terbatas.
Keamanan di Poso Membaik
Andika Perkasa berharap pelaksanaan operasi pengejaran sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris di Poso, Sulawesi Tengah dengan sandi operasi Madago Raya segera berakhir.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Andika usai meninjau langsung Pos Komando Taktis (Poskotis) Satgas Madago Raya di Desa Tokorondo,Kecamatan Poso Pesisir pada Jumat (13/05/2022).
Berdasarkan hasil kunjungannya tersebut, Andika menilai situasi keamanan di Poso secara umum sudah sangat kondusif, walaupun operasi Madago Raya masih terus berjalan.
Menurutnya keputusan Polri dalam mengambil sikap untuk mengurangi jumlah personel baik dari TNI dan Polri dalam operasi Madago Saya sudah tepat karena situasinya sudah cukup aman.
"Dengan berkurangnya kekuatan personel Polri yang dilibatkan dalam operasi Madago Raya di Poso, artinya merupakan pertanda baik jika situasi kemananan sudah bagus. Jadi keputusan dari Polri dalam mengurangi pasukan sudah tepat. Contohnya TNI yang sebelumnya 267 personil dan memasuki tahap dua ini personil TNI tinggal 100 orang,"ungkap Andika Perkasa.
Dia menambahkan semakin membaiknya kondisi keamanan dan sisa DPO dua orang lagi, diharapkan Polri segera mengakhiri pelaksanaan operasi Madago Raya di Sulawesi Tengah. Khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Sigi,Parigi Moutong dan Kabupaten Poso.
Hal tersebut disampaikan agar kondisi ekonomi Kabupaten Poso yang selama ini tidak bisa berkembang dengan baik dapat segera bangkit.