Sanksi Barat Melumpuhkan Ekonomi, Empat Gubernur Rusia Mundur

Sanksi ekonomi dari Barat dan Amerika Serikat memukul ekonomi Rusia. Empat gubernur regional Rusia mengundurkan diri.

Editor: Lodie Tombeg
Alexey NIKOLSKY/SPUTNIK/AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St Petersburg pada 25 Juli 2021. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Washington - Sanksi ekonomi dari Barat dan Amerika Serikat memukul ekonomi Rusia. Empat gubernur regional Rusia mengundurkan diri pada Selasa (10/5/2022) karena dampak sanksi ekonomi dari Barat.

Dilansir Reuters, kepala wilayah Tomsk, Kirov, dan Mari El mengumumkan pengunduran diri mereka segera.

Sementara kepala wilayah Ryazan mengatakan tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya.

Pemilihan dijadwalkan berlangsung di lima daerah pada bulan September.

Walaupun gubernur regional Rusia dipilih, mereka secara politis berada di bawah Kremlin.

Beberapa gubernur yang akan keluar, mewakili wilayah di mana partai politik penguasa, United Russia, memperoleh suara yang lemah dalam pemilihan parlemen tahun lalu.

Gubernur yang tidak populer secara teratur dicopot dari jabatannya, sering kali mengajukan pengunduran diri mereka secara berkelompok di bulan-bulan musim semi.

Ilya Grashchenkov, kepala think tank Pusat Pengembangan Politik Regional di Moskow, mengatakan Kremlin mencopot gubernur yang lemah di tengah memburuknya prospek ekonomi imbas sanksi Barat.

"Ada kebutuhan untuk merestrukturisasi ekonomi, terutama di daerah-daerah di mana pengaruh ekonomi Barat telah signifikan."

"Gubernur-gubernur ini perlu diganti dengan alternatif yang lebih muda," ujarnya.

Ekonomi Rusia akan berkontraksi sebesar 8,8 % pada 2022, kata kementerian ekonomi.

Update Konflik Rusia-Ukraina

Berikut sejumlah perkembangan terakhir dalam invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-77, dilansir The Guardian:

- Avril Haines, direktur intelijen nasional AS, mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan "beralih ke cara yang lebih drastis" untuk mencapai tujuannya di Ukraina.

- Pelabuhan Odesa di Laut Hitam yang vital di Ukraina mendapat serangan rudal berulang kali, termasuk dari beberapa rudal hipersonik.

Satu orang tewas dan lima terluka setelah tujuh rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan dan depot pada Senin, kata militer.

- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali desa-desa di wilayah Kharkiv, yang bisa menandakan fase baru dalam perang.

- Belarus akan mengerahkan pasukan operasi khusus di tiga daerah dekat perbatasan selatannya dengan Ukraina sebagai tanggapan atas "ancaman yang meningkat" oleh AS dan sekutunya, kata angkatan bersenjata.

- Jumlah warga sipil yang tewas di Ukraina sejak awal perang "ribuan lebih tinggi" dari angka resmi, kata kepala misi pemantauan hak asasi manusia PBB di negara itu.

- Sedikitnya 100 warga sipil masih berada di pabrik baja Azovstal di bawah serangan berat Rusia di Kota Mariupol, Ukraina selatan, kata seorang ajudan wali kota.

- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akan mengunjungi Finlandia dan Swedia pada Rabu ini.

Kunjungan dilakukan saat kedua negara Nordik tersebut sedang mempertimbangkan untuk mengajukan keanggotaan NATO.

- Para pejabat Ukraina mengatakan telah menemukan mayat 44 warga sipil di puing-puing sebuah bangunan di wilayah timur laut yang dihancurkan beberapa pekan lalu.

- Anggota parlemen AS di DPR melakukan pemungutan suara pada Selasa malam terkait paket bantuan senilai $40 miliar untuk Ukraina.

- Presiden China, Xi Jinping dan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, berbicara melalui telepon pada Selasa (10/5/2022) untuk membahas soal Ukraina.

- Rusia telah disalahkan atas serangan cyber besar-besaran terhadap jaringan internet satelit, satu jam sebelum Putin memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina.

Parlemen AS Gelar Pemungutan Suara

Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengatakan lembaganya akan memberikan suara mengenai paket bantuan untuk Ukraina senilai lebih dari 40 Miliar Dolar AS.

DPR AS diperkirakan akan mengesahkan undang-undang tersebut, dan mengajukan ke senat dalam beberapa hari mendatang.

AS telah berusaha meningkatkan dukungannya pada Ukraina, untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia yang menyerbu sejak 24 Februari lalu.

Presiden AS, Joe Biden meminta Kongres AS untuk menyetujui bantuan sebesar 33 miliar dolar AS pada akhir bulan lalu, namun anggota parlemen memutuskan untuk menambahkan jumlah bantuan tersebut.

Dalam sebuah surat yang dikirimkan kepada anggota DPR, Pelosi mengungkapkan paket bantuan ini tidak hanya akan membantu Ukraina bertahan melawan serangan Rusia, tetapi juga demokrasi bagi dunia.

“Waktu sangat penting, dan kami tidak bisa menunggu. Paket ini, yang dibangun di atas dukungan kuat yang telah dijamin oleh Kongres, akan menjadi sangat penting dalam membantu Ukraina tidak hanya membela negaranya tetapi juga demokrasi bagi dunia.” kata Pelosi, yang dilansir dari Reuters.com.

Setelah mengirimkan suratnya, Pelosi bertemu dengan Biden di Gedung Putih guna membahas kunjungannya ke Ukraina baru-baru ini. Biden telah menuntut agar Kongres segera menyerahkan RUU itu kepadanya.

Banyak anggota parlemen, baik itu dari rekan Demokrat Biden atau oposisi Republik, memberikan dukungannya agar AS memberikan bantuan kepada Ukraina. Sementara itu, duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat Oksana Markarova bertemu dengan para senator Demokrat dan Republik pada jamuan makan siang pada Selasa (10/5/2022) kemarin.

Paket Bantuan Senjata

Sebelumnya, Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan senjata senilai miliaran dolar ke Ukraina, termasuk senjata Howitzer, sistem Stinger anti-pesawat, rudal Javelin anti-tank, amunisi, dan drone “Ghost” yang baru-baru ini diungkapkan.

Paket terbaru akan mencakup dana sebesar 6 miliar dolar AS untuk bantuan keamanan, termasuk pelatihan, peralatan, senjata dan dukungan sebesar 8,7 miliar dolar AS untuk mengisi kembali persediaan peralatan AS yang dikirimkan ke Ukraina, dan bantuan sebesar 3,9 miliar dolar AS untuk operasi Komando Eropa.

Selain pengeluaran itu, undang-undang tersebut akan memberi wewenang tambahan dana sebesar 11 miliar dolar AS dalam Otoritas Penarikan Presiden, di mana presiden dapat mengizinkan transfer barang dan layanan dari saham AS tanpa persetujuan kongres dalam menanggapi keadaan darurat.

Undang-undang tersebut juga akan memberi wewenang sebesar 4 miliar dolar AS dalam Pembiayaan Militer Asing untuk memberikan dukungan bagi Ukraina, dan negara-negara lain yang terdampak krisis.

Paket bantuan baru juga mencakup bantuan kemanusiaan senilai 5 miliar dolar AS untuk mengatasi krisis pangan global akibat konflik di Ukraina dan kurang lebih 9 miliar dolar AS untuk dana dukungan ekonomi untuk menyediakan dukungan anggaran bagi Ukraina. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Empat Gubernur Rusia Mundur Imbas Sanksi Barat yang Melumpuhkan

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved