Survei INSIS: Elektabilitas SBY 10 Persen, Prabowo 22 Persen, Jokowi 6 Persen
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpeluang kembali ikut serta pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"75,91 persen tidak setuju dengan wacana tersebut. Hanya 5,23 persen yang setuju. 18,86 persen menjawab tidak tahu," kata Peneliti senior INSIS Dian Permata dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu (17/4/2022).
Survei ini dilakukan tepatnya di 27 daerah kabupaten/kota di Jawa Barat dengan sebanyak 440 responden. Selain perpanjangan masa jabatan presiden, hasil survei juga menunjukkan data terkait respons masyarakat Jawa Barat terhadap wacana penundaan Pemilu 2024.
Hasilnya adalah mayoritas publik Jawa Barat juga menolak wacana tersebut. Sebanyak 73,18 persen menolak pemilu diundur, hanya 4,55 persen yang menyetujuinya dan 22,27 persen menjawab tidak tahu.
"Besaran angka yang menolak pemilu diundur itu sekaligus men-challenge Big Data yang diklaim Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan). Mengingat, porsi Jawa Barat dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) maupun jumlah penduduk nasional itu 20-22 persen jumlah nasional," jelas Dian.
Dian mengatakan, isu perpanjangan masa jabatan presiden masih terbuka peluang terus bergulir. Pasalnya, hingga kini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
"Hal ini dapat dilihat masih wira-wirinya isu tersebut. Karenanya, sepanjang tiada ketegasan dari Jokowi, maka isu akan tetap bergulir," tutur Dian.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 24 hingga 29 Maret 2022. Survei ini menggunakan multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 4,47 persen dengan level of confidence 95 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Wacana Presiden Tiga Periode, Survei INSIS Nilai SBY Berpeluang Maju Capres"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/180422-Prabowo-SBY-Jokowi.jpg)