Minyak Goreng Gorontalo
Penjual Gorengan Jadi Korban dari Tingginya Harga Minyak Goreng
berimbas pada pedagang gorengan, salah satunya Andy, pria perantau yang menjual gorengan di Jalan Arif Rahman Hakim.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Harga minyak goreng yang tinggi berimbas pada pedagang gorengan, salah satunya Andy, pria perantau yang menjual gorengan di Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Gorontalo.
Saat ditemui di lapaknya pada Jumat sore, (8/4/2022), Andy mengaku juga menaikan harga gorengannya menjadi Rp 5 ribu per 4 biji. Harga itu hanya untuk gorengan bakwan, tahu, maupun tempe. Sedangkan pisang goreng dipatok dengan harga Rp 5 ribu per 3 biji.
Kata Andy, konsumsi minyak gorengnya setiap hari mencapai satu jeriken atau 22 liter. Kepada TribunGorontalo.com pemilik lapak bernama “Goreng Mas Bro” itu menuturkan, untuk mendapatkan minyak goreng tersebut dia harus keliling. Kadang jika bernasib baik, akan ada distributor minyak yang akan mengantarkan langsung.
Satu jeriken menurutnya ia beli seharga Rp 515 ribu hingga Rp 525 ribu. Jadi menurut Andy, "minyak goreng sekarang sudah mahal, susah lagi dapatnya,"
Ia pun berharap, harga minyak goreng bisa normal kembali. Agar pedagang gorengan seperti dirinya tidak kesusahan.
Pemerintah Gorontalo sendiri sebetulnya telah menjamin ketersediaan minyak goreng di pasaran. Bahkan, Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo menyebut jika Gorontalo surplus minyak goreng.
Namun, berlimpahnya stok minyak goreng ini tidak berbanding lurus dengan harganya.
Harga minyak goreng curah maupun kemasan premium hampir sama. Harga minyak goreng curah di Pasar Sentral Kota Gorontalo misalnya terpantau berada di harga Rp 28 ribu per liter.
Padahal, dalam beberapa waktu yang lalu diketahui, Rusli baru saja mendistribusikan minyak goreng ke pasar-pasar, dan meminta agar minyak goreng curah tersebut hanya dijual di harga Rp 14 ribu per liter. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Penjual-gorengan.jpg)