Tragedi Bucha

Inteligen Ukraina Ungkap Fakta Tragedi Bucha: Tentara Kita Menjarah, Membobol Brankas

Ia menjelaskan setelah pasukan militer Rusia mundur, para tentara Ukraina yang memiliki markas di Kota Malin datang untuk mengamankan Kota Kukhari.

kompas.com
Tentara Ukraina 

TRIBUNGORONTALO.COM - Akhir-akhir ini media-media barat terus-terusan menyoroti bagaimana pasukan militer Rusia melakukan segala macam kejahatan perang selama melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Satu dari beberapa kejahatan perang tersebut adalah tragedi pembantaian warga sipil di Kota Bucha yang foto dan videonya diviralkan oleh pemerintah Ukraina.

Kini media asal Rusia RT.com mengklaim telah berhasil memeroleh sebuah rekaman berisi percakapan telepon milik seorang anggota badan intelijen Ukraina bernama Sergey Anatolyevich.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, dari isi percakapan telepon itu, Sergey diketahui sedang menyelidiki situasi lapangan di Kota Kukhari yang berada 60 kilometer di dekat Bucha.

Sergey menceritakan situasi di kota setelah pasukan militer Rusia mundur.

Ia menjelaskan setelah pasukan militer Rusia mundur, para tentara Ukraina yang memiliki markas di Kota Malin datang untuk mengamankan Kota Kukhari.

Ternyata Moskals (sebutan Ukraina untuk tentara Rusia) tidak mengambil apapun, tetapi pasukan kita masuk dan menjarah semuanya," kata Sergey.

Ironisnya para tentara Ukraina yang datang ke Kukhari justru melakukan beragam kejahatan perang.

"Menjarah semuanya yang mereka bisa. Mendobrak pintu, semuanya. Brankas dibobol, mobil dicuri. Mereka mengisi mobil mereka dengan apapun yang berharga lalu mengambilnya," kata Sergey.

Ternyata Moskals (sebutan Ukraina untuk tentara Rusia) tidak mengambil apapun, tetapi pasukan kita masuk dan menjarah semuanya," kata Sergey.

Dalam percakapan telepon itu, Sergey diketahui berbincang dengan seseorang bernama Lesogor.

Lesogor lalu bertanya unit mana yang nekat menjarah barang-barang berharga milik warga sipil, Sergey menjawab tidak tahu persis unit yang mana.

"Beberapa mengatakan Volhynian, yang lain mengatakan orang lain," ujar Sergey. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved