Konflik Rusia Vs Ukraina
3.000 Warga AS Perkuat 16 Ribu Tentara Sukarelawan Asing Ukraina
Dukungan dunia terhadap Uraina tak hanya dalam bentuk materi. Sebanyak 3.000 warga Amerika Serikat (AS0 menjawab permintaan.
TRIBUNGORONTALO.COM, Washington – Dukungan dunia terhadap Uraina tak hanya dalam bentuk materi. Sebanyak 3.000 warga Amerika Serikat (AS) menjawab permintaan Pemerintah Ukraina untuk membantu Kiev melawan invasi Rusia.
Mereka mendaftar untuk bergabung menjadi pejuang asing yang akan membantu Ukraina melawan pasukan Rusia.
Hal tersebut disampaikan Seorang perwakilan dari Kedutaan Besar Ukraina di Washington mengatakan kepada VOA.
Dilansir VOA, Sabtu (5/3/2022), sejumlah warga dari negara lain juga ikut mendaftar untuk bergabung menjadi pejuang asing di Ukraina.
Dilansir BBC, negara-negara Barat tidak mengirim pasukan regulernya untuk berperang di Ukraina. Kendati demikian, mereka telah mengirimkan berbagai senjata ke Ukraina untuk membantu negara tersebut bertempur melawan invasi Rusia.
Mereka juga menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, orang-orang super kaya Rusia, dan sejumlah pemimpin Rusia.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, gelombang pertama pejuang asing telah tiba di Ukraina untuk membantu mempertahankan negara tersebut dari invasi Rusia.
Hal tersebut disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui sebuah unggahan di Facebook, Kamis (3/3/2022).
"Ukraina sudah menyambut sukarelawan asing. (Yang) 16.000 pertama sudah dalam perjalanan untuk melindungi kebebasan dan kehidupan bagi kita, dan untuk semua," kata Zelensky.
Sebelumnya, Pemerintah Ukraina telah meminta orang-orang di seluruh dunia untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.
Tapi, sejumlah pemerintah seperti AS dan Inggris telah menginstruksikan warganya sebaliknya, sebagaimana dilansir CNN.

Baca juga: Ditentang Dunia, Minyak Rusia Tidak Laku lagi Pascainvasi ke Ukraina
Ribuan Orang Serukan Intervensi Barat
Ribuan orang berkumpul Sabtu (5/3/2022) di Times Square di New York untuk mendukung Ukraina.
Mereka kompak menuntut Amerika Serikat, NATO atau Uni Eropa campur tangan untuk menghentikan perang yang sedang berlangsung.
Dilansir AFP, beberapa yang ikut adalah orang Ukraina-Amerika, sementara yang lain hanya warga New York yang ingin mengekspresikan penentangan mereka terhadap invasi Rusia ke bekas republik Soviet.
Alun-alun New York yang ikonik, yang terkenal dengan papan iklan raksasanya, jadi lautan biru dan kuning, warna bendera Ukraina.
Para pengunjuk rasa dari segala usia melambaikan tanda selama berjam-jam menyerukan diakhirinya perang, zona larangan terbang di atas Ukraina dan upaya "menghentikan Putin".
Mereka membawa beberapa kolase foto yang membandingkan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Hitler. Rapat umum itu dengan mudah memenuhi Times Square, yang membentang beberapa blok di jantung kota Manhattan.
Mobil yang diparkir di sepanjang tepi alun-alun menyalakan mesin mereka, saat orang-orang berdiri di luar atap sambil mengibarkan bendera Ukraina.
Pengunjuk rasa Tania Schneider, 32 tahun, menyerukan "lebih banyak dukungan militer, lebih banyak bantuan kemanusiaan, bantuan medis, lebih banyak amunisi, hanya dukungan secara umum." "NATO perlu terlibat. Uni Eropa harus terlibat," katanya kepada AFP.
Demonstran lain adalah Vasyl Koval, 31 tahun, Pengembang web, telah meninggalkan orang tuanya di Ukraina, datang ke Times Square untuk menuntut negara-negara Barat "menutup langit" di negara asalnya untuk jet tempur Rusia. Dia mendesak Amerika Serikat dan NATO untuk bertindak.
Sambil menangis, Tatiana Dyakun, seorang Ukraina berusia 38 tahun yang telah tinggal di Amerika Serikat selama enam tahun, mengecam invasi Rusia ke Ukraina sebagai "terorisme" dan "kejahatan".
"Kami meminta bantuan. Tolong jangan menunggu!" katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa dia berterima kasih atas "dukungan besar" yang telah datang dari negara-negara Barat.
Ketika ditanya apakah dia pikir Eropa dan Amerika Serikat harus campur tangan di Ukraina, dia menjawab "ya", bahkan jika itu berisiko perang dunia ketiga. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3.000 Warga AS Daftar Pejuang Asing Ukraina, Bantu Lawan Invasi Rusia"