PPP dan Golkar Bangun Komunikasi Hadapi Pilkada Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Wacana koalisi Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Gorontalo berhembus kencang menghadapi Pemilihan Wali Kota Gorontalo 2024. 

Pengurus PPP dan Golkar melangsungkan pertemuan di kediaman kader Golkar Ruslianto Monoarfa, Kamis (3/3/2022). Kepada TribunGorontalo.com, Risman Taha selaku kader Golkar mengatakan, memang pilwako masih dua tahun lagi. Namun dia diberikan kesempatan untuk mensosialisasikan diri di Kota Gorontalo. 

Jika survei calon wali kota tertinggi, kata Risman, tentu Golkar tidak akan maju bertarung sendiri melainkan senantiasa akan melakukan koalisi. Kata dia, Golkar memiliki 5 kursi di legislatif Kota Gorontalo.

"Walaupun Golkar miliki 5 kursi dan bisa mencalonkan sendiri, namun alangkah baiknya untuk berkoalisi. Alhamdulillah dibangun dengan komunikasi seperti ini, maka ke depan lebih ringan lagi kita berkoalisi," ungkapnya.

Baca juga: Ketua AMPG Gorontalo Targetkan Golkar Menangkan Pemilu-Pilpres-Pilkada 2024

Kata Risman, koalisi Golkar dan PPP tentu sangat berpeluang besar di kota. "Bahkan sudah ada diberitakan, pasangan RAMAI (Risman dan Ayi Bukusu) ke depan, dan itu yang sementara kita bangun antara Golkar dan PPP," katanya.

"Karena Partai Golkar punya mekanisme seperti melihat hasil survei, maka saya berharap, survei elektabilitas saya tinggi dan bisa dicalonkan nanti. Kepastian PPP dan Golkar pasti akan jadi," tegasnya.

Ketua DPW PPP Gorontalo Nelson Pomalingo menambahkan, koalisi Golkar dan PPP sudah terbukti. Nelson memberikan contoh saat pemilihan kepala daerah kemarin di Kabupaten Gorontalo.

"Hampir seluruh daerah di Provinsi Gorontalo itu koalisi Golkar dan PPP. Walaupun di Kabupaten Bone Bolango kita kalah, namun kita menang di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo, kita berharap komunikasi seperti ini harus dilakukan kapanpun dan saya sudah beri contoh," ujarnya. 

Nelson berharap koalisi dengan Golkar ini ke depan akan tetap berlanjut, baik Kota Gorontalo hingga seluruh daerah. "Ini tergantung komunikasi kita secara totalitas, karena kita di Kabupaten Gorontalo adalah contohnya," ujarnya. (ris)