PLN

PLN UID Sulutenggo Perkuat Peran Perempuan Lewat Program Inspiring Srikandi

PLN UID Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Sulutenggo) kembali menyelenggarakan program "Inspiring Srikandi"

Editor: Fadri Kidjab
Hand Over
SEMINAR PLN -- A. Fielia Litelnoni, M.Psi., Psikolog, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perempuan bisa tetap tangguh dan seimbang di tengah tekanan yang kerap datang dari berbagai arah. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Manado –  PLN UID Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Sulutenggo) kembali menyelenggarakan program "Inspiring Srikandi" sebagai bagian dari Srikandi Movement 2025.

Acara bertema "Strong Women in the Modern Era: Maintaining Balance, Building Resilience" ini bertujuan memberdayakan dan memperkuat peran perempuan di dunia kerja.

Dalam acara ini, seluruh Srikandi PLN, termasuk karyawati, Tenaga Alih Daya (TAD) perempuan, dan anggota PIKK, mendapatkan inspirasi dari psikolog A. Fielia Litelnoni, M.Psi.

Mengawali kegiatan, Usman Bangun, General Manager PLN UID Sulutenggo, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap inisiatif Srikandi PLN yang konsisten memberdayakan perempuan dari berbagai lini.

“Srikandi bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga cerminan ketangguhan, ketulusan, dan kecerdasan perempuan dalam menghadapi tantangan zaman. Di tengah perubahan yang begitu cepat, perempuan PLN telah membuktikan mampu hadir sebagai solusi, baik dalam lingkup pekerjaan maupun kehidupan sosial. Melalui program Inspiring Srikandi, kami ingin mendorong setiap perempuan di PLN agar terus tumbuh dan berdaya, bukan hanya sebagai profesional, tetapi juga sebagai agen perubahan di masyarakat,” jelas Usman.

Management PT PLN (Persero) UID Suluttenggo
SEMINAR PLN -- Management PT PLN (Persero) UID Suluttenggo berfoto bersama narasumber A. Fielia Litelnoni, M.Psi, serta diikuti oleh Srikandi, termasuk karyawati, dan anggota PIKK (Sumber Foto: Dok. PLN)

Priska Kawatu, Srikandi Champion UID Sulutenggo, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang berbagi inspirasi, tetapi juga momentum reflektif untuk memperkuat peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

“Menjadi Srikandi adalah panggilan hati. Ini bukan soal jabatan atau posisi, tetapi soal komitmen untuk terus belajar, berbagi, dan membawa dampak positif.

Di era modern, tantangan perempuan semakin kompleks, mulai dari tekanan profesional, tanggung jawab keluarga, hingga ekspektasi sosial yang terus berubah. Namun, di balik semua itu, perempuan Indonesia—terutama di PLN—terbukti mampu tampil kuat, adaptif, dan penuh semangat. Melalui acara ini, kami berharap semangat itu terus menyala,” kata Priska.

Mengangkat dua topik utama, A. Fielia Litelnoni, M.Psi., Psikolog, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perempuan bisa tetap tangguh dan seimbang di tengah tekanan dari berbagai arah.

Menghadapi Tekanan Ganda: Karier, Keluarga, dan Harapan Sosial

Menurut Fielia, tantangan perempuan di era modern bukan hanya pada bagaimana menuntaskan pekerjaan, tetapi bagaimana mereka dapat menjalankan banyak peran secara selaras.

“Tekanan ganda dari karier, keluarga, dan norma sosial perlu dikelola dengan bijak. Banyak perempuan merasa terjebak antara tanggung jawab di rumah dan tuntutan pekerjaan.

Belum lagi, standar ideal dari media sosial menciptakan ekspektasi yang sering kali tidak realistis. Kunci utamanya adalah memahami bahwa keseimbangan bukan berarti membagi waktu sama rata, tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan dan nilai-nilai hidup pribadi,” jelas Fielia.

Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya resiliensi—bukan sekadar bertahan, tetapi kemampuan untuk bangkit dan berkembang dalam tekanan.

“Perempuan modern menjalankan banyak peran sekaligus. Mereka adalah profesional, ibu, pasangan, anak, dan juga bagian dari komunitas.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved