Khotbah Jumat Gorontalo
Khotbah Jumat di Gorontalo: Jaga Kebersihan Hati, Teguh pada Alquran dan Sunah
Khotbah yang disampaikan Khatib Usman Tahir menghadirkan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan hati
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Ibadah Jumat di Masjid Darul Arqam, Jalan Nani Wartabone, Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, berlangsung khidmat pada Jumat (14/11/2025).
Khotbah yang disampaikan Khatib Usman Tahir menghadirkan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga kebersihan hati, kesucian jiwa. Juga komitmen umat Islam untuk senantiasa berpegang pada ajaran Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup sepanjang masa.
Dalam pengantarnya, Usman menjelaskan bahwa ketenangan hati adalah karunia besar yang Allah berikan kepada orang-orang beriman.
Dengan ketenangan itu, kata dia, keimanan seseorang dapat tumbuh lebih kuat. Ia pun mengajak jamaah meningkatkan ketakwaan dengan taat kepada Allah serta menjauhi segala larangan-Nya.
Usman menegaskan bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat tidak lepas dari kejernihan hati.
“Hati yang sehat lahir dari keyakinan yang kuat kepada Allah serta jauh dari berbagai sifat tercela,” ujarnya di mimbar.
Ia mengingatkan jamaah tentang firman Allah mengenai sosok yang datang kepada-Nya dengan hati yang bersih. Menurutnya, hati yang bersih adalah jalan menuju ketenangan batin.
Usman menilai masih banyak manusia yang hidup berkecukupan namun justru merasa gelisah.
“Hatinya sempit dan tidak lapang,” katanya, meski seharusnya kekayaan mampu membawa kenyamanan.
Dalam khutbahnya, Usman juga mengulas relevansi ajaran Islam di tengah perubahan zaman.
Ia menyebut ajaran Rasulullah SAW telah menjadi pedoman hidup selama lebih dari 14 abad.
“Islam adalah jawaban atas segala topik kehidupan bagi umat terdahulu, kini, hingga akhir masa nanti,” tegasnya.
Baca juga: Khotbah Jumat di Gorontalo: Fungsi Hidup di Dunia Adalah Untuk Ibadah
Ia menekankan bahwa umat Islam tidak hanya mengikuti ajaran agama secara turun-temurun, tetapi karena meyakini kebenaran yang terkandung di dalamnya. Keteguhan itu tetap terjaga meski Rasulullah telah wafat lebih dari seribu tahun lalu.
Usman mengutip sabda Nabi yang menegaskan bahwa umat tidak akan sesat selama berpegang pada Alquran dan sunah.
Memasuki bagian selanjutnya, Usman menggunakan perumpamaan perjalanan untuk menggambarkan pentingnya panduan hidup.
“Saat seseorang tahu harus naik gunung, maka ia akan menyiapkan perbekalan yang cukup serta pakaian hangat,” jelasnya.
Namun, bila panduan itu keliru, maka yang muncul justru kegelisahan.
Perumpamaan ini ia kaitkan dengan kehidupan umat Islam yang telah memiliki panduan absolut berupa Alquran dan sunnah.
“Siapa saja yang berpegang pada keduanya tidak akan lapuk dimakan waktu dan usang digilas zaman,” tambahnya.
Usman turut mengingatkan keutamaan orang-orang yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW meski tidak pernah melihat beliau.
Dalam khutbahnya, ia menyampaikan pesan Rasulullah bahwa ada kaum setelah para sahabat yang beriman tanpa pernah bertemu Nabi, dan mereka adalah umat dengan keutamaan besar.
Ia menegaskan bahwa bekal terbaik adalah takwa. Dengan berpegang teguh pada alquran dan sunnah, seseorang akan memiliki ketakwaan tersebut.
Pada bagian akhir, Usman kembali mengajak jamaah memperkuat keyakinan bahwa Allah Maha Melihat seluruh perbuatan manusia. Ia mengajak jamaah mensyukuri nikmat ketenangan yang Allah turunkan kepada orang-orang beriman.
Ia pun memanjatkan doa untuk keselamatan agama dan kesehatan tubuh.
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama dan sehat badan kami, ya Allah,” pintanya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Suasana-khotbah-jumat-di-Masjid-Darul-Arqam-Gorontalo-Jumat-14112025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.