Akademisi Unisan Nilai Ekonomi Gorontalo Tumbuh Positif Digerakan Anak Muda

Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Muh Fuad Alamsyah, menilai perekonomian Gorontalo saat ini

Editor: Wawan Akuba
FOTO: Jefri Potabuga, TribunGorontalo.com.
EKONOMI GORONTALO--Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Muh Fuad Alamsyah memberi tanggapan soal ekonomi di Gorontalo, Sabtu (18/10/2025). Sumber foto: TribunGorontalo. com/Jefri Potabuga. 

TRIBUNGORONTALO.COM, GORONTALO – Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Ichsan Gorontalo (Unisan), Muh Fuad Alamsyah, menilai perekonomian Gorontalo saat ini berada dalam kondisi yang cukup baik. 

Saat dihubungi Sabtu (18/10/2025), ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah pada kuartal II tahun 2025 mencapai 5,14 persen, angka yang mencerminkan tren positif di tengah dinamika ekonomi nasional.

“Pertumbuhan ini menunjukkan Gorontalo sedang berada pada momentum yang baik,” ujar Muh Fuad.

Menurutnya, capaian tersebut menandakan sektor-sektor ekonomi di Gorontalo mulai bergerak secara serentak. 

Ia menyebut aktivitas perdagangan, pertanian, industri pengolahan, dan jasa tumbuh seiring meningkatnya daya beli masyarakat. 

Kondisi itu memperlihatkan kemampuan Gorontalo dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong daya saing daerah.

Ia menilai bahwa salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi saat ini adalah maraknya aktivitas anak muda dalam dunia usaha. 

Fenomena banyaknya generasi muda yang berjualan dan berwirausaha, baik secara konvensional maupun digital, menjadi sinyal positif bagi arah ekonomi daerah.

“Banyak anak muda sekarang berani berusaha. Ini hal positif karena menunjukkan mereka kreatif dan adaptif,” katanya.

Fuad menjelaskan, semangat kewirausahaan yang tumbuh di kalangan muda membawa dampak langsung terhadap perekonomian lokal. 

Aktivitas ini menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi pengangguran, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Dampaknya besar bagi ekonomi lokal. Selain membuka lapangan kerja, juga memperkuat produk daerah agar bisa bersaing di pasar nasional,” jelasnya.

Selain berkontribusi terhadap perputaran ekonomi, munculnya pelaku usaha muda juga memperkuat citra positif Gorontalo. 

Produk-produk kreatif yang dihasilkan anak muda dinilai mampu memperkenalkan daerah ke tingkat nasional bahkan global.

“Brand lokal Gorontalo bisa kuat kalau terus dijaga dan dikembangkan,” tuturnya.

Meski pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren baik, Fuad menilai masih diperlukan kebijakan yang berpihak kepada pelaku usaha muda agar momentum tersebut dapat terus berlanjut.

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses pembiayaan yang mudah bagi wirausaha muda.

“Pemerintah perlu memperkuat literasi dan pelatihan agar wirausaha muda lebih siap,” katanya singkat.

Menurut Fuad, pelatihan kewirausahaan menjadi langkah strategis untuk membekali anak muda dengan kemampuan manajerial dan inovatif. 

Dengan keterampilan yang memadai, para pelaku usaha muda dapat mengembangkan produk yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.


Ia juga menyoroti persoalan akses modal yang sering menjadi kendala utama. Banyak anak muda yang memiliki ide dan semangat tinggi, namun terbentur pada kesulitan mendapatkan pembiayaan.

“Pembiayaan harus dibuat lebih fleksibel agar mereka bisa berkembang,” ujarnya.

Selain itu, ia menilai pentingnya membangun kolaborasi antara pemerintah, akademisi, lembaga keuangan, dan komunitas pelaku usaha.

Kolaborasi lintas sektor tersebut akan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang lebih produktif dan berkelanjutan.

“Kalau semua pihak terlibat, hasilnya akan lebih maksimal,” tegas Fuad.

Lebih lanjut, Fuad menilai penguatan nilai tambah produk lokal merupakan langkah penting bagi peningkatan daya saing ekonomi Gorontalo.

Ia menyebutkan bahwa produk khas daerah seperti hasil pertanian, olahan makanan tradisional, dan produk UMKM kreatif perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

“Fokus pada nilai tambah dan branding lokal itu penting supaya produk Gorontalo bisa dikenal luas,” ungkapnya.

Menurut Fuad, ketika produk lokal memiliki identitas yang kuat, hal itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar nasional maupun internasional. 

Dengan dukungan promosi yang baik, produk-produk khas Gorontalo dapat bersaing dengan daerah lain bahkan berpeluang menjadi unggulan ekspor.

Ia juga menilai bahwa pengembangan sektor UMKM tidak boleh dilepaskan dari konteks sosial dan budaya daerah. 

Setiap langkah pengembangan ekonomi perlu memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Gorontalo.

“Kita harus maju tanpa kehilangan identitas,” katanya menegaskan.

Dalam pandangannya, pertumbuhan ekonomi yang cepat harus diimbangi dengan pelestarian nilai-nilai budaya lokal. 

Fuad menilai, karakter masyarakat Gorontalo yang dikenal gotong royong dan menjunjung etika harus tetap dijaga meski aktivitas ekonomi semakin kompetitif.

“Kemajuan ekonomi jangan sampai menghilangkan nilai sosial dan kebersamaan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa regulasi dan kebijakan pemerintah perlu diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sekaligus menjaga identitas daerah. 

Dengan begitu, masyarakat Gorontalo tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga tetap kuat dalam nilai-nilai lokalnya.

Fuad optimistis, jika momentum pertumbuhan ekonomi sebesar 5,14 persen terus dijaga, Gorontalo berpeluang menjadi daerah yang mandiri dan berdaya saing tinggi di kawasan timur Indonesia.

“Kalau momentum ini dijaga dan semua pihak berperan aktif, Gorontalo bisa tumbuh menjadi daerah yang produktif, inovatif, dan berkarakter,” pungkas Muh Fuad Alamsyah. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved