Uang Palsu di Gorontalo

Kronologi Penemuan Uang Palsu Pecahan Rp 50 Ribu di Gorontalo, Sempat Ditolak Bank

Kembali beredar uang palsu pecahan Rp 50 ribu di Gorontalo. Kali ini peredarannya terdeteksi di Kabupaten Pohuwato, wilayah paling barat Gorontalo. 

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
UANG PALSU -- Warga Pohuwato geger uang palsu beredar. Bahkan, uang ini sudah sempat ditolak Bank. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kembali beredar uang palsu pecahan Rp 50 ribu di Gorontalo. Kali ini peredarannya terdeteksi di Kabupaten Pohuwato, wilayah paling barat Gorontalo. 

Peredaran uang palsu ini terjadi pada Kamis 04 September 2025 seperti yang diungkapkan oleh seorang pegawai pemerintah setempat. 

Bahkan, bank swasta di wilayah Pohuwato sudah mendeteksi jika uang tersebut palsu. Sempat disetorkan oleh korban, namun ditolak. 

Korban uang palsu ini adalah Martin Rabiasa, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitasdi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pohuwato.

Baca juga: Ajakan Demo Lewat TikTok Ditonton 10 Juta Kali, Figha Lesmana Jadi Tersangka

Kronologinya, Martin hendak menyetor sejumlah uang ke rekening Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, dari sejumlah uang yang disetorkan, hanya satu lembar ini yang ditolak oleh bank.

Alasannya jelas, mesin canggih bank tersebut mendeteksi jika selembar uang biru tersebut rupanya palsu.

“Uang itu kami ketahui palsu saat ditolak oleh pihak bank, saat kami hendak menyetor PAD," kata Martin. 

Meski sudah ditolak bank dan dinyatakan palsu, Martin masih tak percaya dan melakukan pengecekan manual.

"Setelah dikembalikan dan dicek, barulah kami sadar bahwa uang tersebut ternyata palsu,” ujar Martin saat dikonfirmasi pada Kamis (4/9/2025).

Martin menjelaskan, uang palsu tersebut memiliki perbedaan mencolok dibandingkan uang asli, baik dari ukuran, warna, maupun ciri keamanan lainnya yang terdapat pada uang rupiah asli.

“Perbedaannya sangat jelas. Ukurannya lebih kecil, warnanya terlihat pucat. Pada uang asli, benang pengaman terlihat seperti disulam, sementara yang palsu tidak ada. Jika diterawang, watermark dan hologramnya juga tidak muncul,” tambahnya.

Kapolres Pohuwato, AKBP Busroni, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai peredaran uang palsu tersebut.

Menurutnya, berita ini pertama kali diketahui dari media, dan telah ditindaklanjuti oleh satuan reserse kriminal.

“Kami sudah menerima informasinya dari media. Kasat Reskrim juga sudah mengirimkan tautan beritanya, dan saat ini kami sudah turun untuk melakukan penyelidikan,” jelas AKBP Busroni.

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam melakukan transaksi keuangan.

Jika menemukan uang serta pihak-pihak yang mencurigakan, masyarakat diminta segera melapor ke kantor polisi terdekat.

Tips

Untuk membedakan uang palsu dari uang asli, gunakan metode 3D: Dilihat untuk memeriksa warna, cetakan, dan tanda air (watermark); Diraba untuk merasakan tekstur kasar pada beberapa bagian cetakan yang timbul; dan Diterawang untuk memastikan benang pengaman, gambar saling isi (rectoverso), dan tanda air (watermark) terlihat jelas ketika disorot cahaya.  

1. Dilihat

Warna: 

Uang asli memiliki warna yang tajam dan cerah, sedangkan uang palsu cenderung pudar atau kusam.  

Cetakan: 

Perhatikan detail gambar dan angka. Uang asli memiliki cetakan yang jelas, sedangkan uang palsu mungkin terlihat buram atau tidak rata.  

Benang Pengaman: 

Benang pengaman pada uang asli akan tampak memanjang dari atas ke bawah jika diterawang ke cahaya, dan bisa berubah warna jika digoyang.  

Logo BI & Rectoverso: 

Logo Bank Indonesia akan terlihat utuh dan menyatu dengan sempurna dengan bagian belakang uang saat diterawang.  

2. Diraba

Tekstur Kertas: 

Uang asli terasa lebih kasar dan kaku karena terbuat dari serat kapas. Uang palsu sering kali terasa lebih halus atau licin.  

Cetakan Timbul: 

Bagian seperti angka nominal dan tulisan pada uang asli akan terasa kasar atau menonjol saat diraba.  

3. Diterawang

Watermark (Tanda Air): 

Arahkan uang ke sumber cahaya, maka akan terlihat gambar pahlawan nasional atau ornamen lain di dalamnya.  

Benang Pengaman: 

Benang pengaman akan terlihat sebagai garis utuh yang melintang di dalam kertas uang.  

Rectoverso: 

Logo Bank Indonesia di bagian depan dan belakang akan membentuk satu gambar yang sempurna jika diterawang ke cahaya. 

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved