Berita Gorontalo

2 Sahabat Disabilitas Gorontalo Kuflan Daud dan Arlan Manara Latihan Demi Menang di PEPARPENAS 2025

Menjelang magrib di Stadion Universitas Negeri Gorontalo, suasana sore itu tampak ramai oleh warga yang berolahraga. 

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
ATLET PAPERNAS -- Kuflan Daud (Kanan) dan Arlan Manara (Kiri), saat istirahat latihan di Stadion UNG, Rabu (29/10/2025). Keduanya optimis bisa mengharumkan nama Gorontalo di kancah nasional. 

Ringkasan Berita:
  • Kuflan Daud dan Arlan Manara, dua atlet disabilitas asal Gorontalo yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI Tahun 2025.
  • Kedua atlet ini dijadwalkan berangkat pada Sabtu, 1 November 2025, bersama rekan-rekan lainnya dari berbagai cabang olahraga. 
  • Mereka membawa harapan besar untuk bisa mengharumkan nama Gorontalo di ajang bergengsi bagi para pelajar disabilitas itu.

 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjelang magrib di Stadion Universitas Negeri Gorontalo, suasana sore itu tampak ramai oleh warga yang berolahraga. 

Namun di antara mereka, dua sosok tampak berbeda. 

Seorang pemuda menggenggam tangan temannya, berlari bersama dengan semangat yang menyala.

Mereka adalah Kuflan Daud dan Arlan Manara, dua atlet disabilitas asal Gorontalo yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI Tahun 2025.

Keduanya berlatih tanpa pelatih sore itu, namun semangat mereka tak surut sedikit pun. 

Baca juga: Identitas Dua Penambang Emas Pohuwato-Gorontalo Tewas Tertimbun Longsor

Arlan yang merupakan penyandang disabilitas intelektual tampak memandu Kuflan yang tunanetra, berlari mengitari lintasan stadion. 

Di tengah riuh aktivitas sore, mereka menonjol dengan kekompakan dan kemauan kuat untuk terus bergerak maju.

Kuflan berasal dari Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo. 

Ia mengaku baru beralih ke cabang olahraga atletik tahun ini setelah sebelumnya menjadi atlet catur tunanetra.

“Sebelumnya pernah ikut tapi bidang catur tunanetra,” ujarnya.

Keputusan berpindah cabang olahraga bukanlah hal mudah. 

Namun, bagi pelajar kelas 9 SMP itu, mencoba hal baru justru menjadi motivasi tersendiri.

“Dengan mencoba kita akan terbiasa,” ujarnya. 

Kuflan menuturkan bahwa ia baru mulai berlatih setelah mendapatkan informasi akan dikirim bertanding. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved