Berita Nasional

Sindiri Menkeu Soal Dana Mengendap, Ini Profil Muhidin, Gubernur Kalsel yang Berani Bersuara Tegas

Muhidin menyoroti soal pernyataan Menkeu Purbaya yang mengungkap ada dana triliunan rupiah milik pemerintah daerah mengendap di bank.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
BERITA NASIONAL -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin menjadi sorotan publik setelah berani menanggapi soal pernyataan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut adanya dana triliunan rupiah milik pemerintah daerah (pemda) mengendap di bank. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin menjadi sorotan publik setelah berani menanggapi soal pernyataan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut adanya dana triliunan rupiah milik pemerintah daerah (pemda) mengendap di bank.

Muhidin secara tegas membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa dana milik Pemprov Kalsel bukanlah uang mengendap, melainkan kas daerah yang memang disimpan sementara untuk kebutuhan belanja pemerintah.

Berikut profil Muhidin, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) berani sindir Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.

Muhidin menyoroti soal pernyataan Menkeu Purbaya yang mengungkap ada dana triliunan rupiah milik pemerintah daerah mengendap di bank.

Muhidin membantah keberadaan dana Pemda Kalsel mengendap di bank.

Ia meluruskan yang adanya berupa kas sebanyak Rp4,7 triliun, memang sengaja disimpan.

Kas tersebut terdiri dari deposito mencapai Rp3,9 triliun, sisanya sekitar Rp800 miliar berupa giro.

“Itu uang sementara yang belum kita realisasikan untuk belanja, jadi kita taruh di bank. Rp3,9 triliun itu kita depositokan,” jelasnya, dikutip Tribunbanjarbaru.com, Kamis (30/10/2025).

Muhidin melanjutkan, bukan tanpa alasan Pemda Kalsel didepositokan anggarannya.

Pihaknya berharap agar dana bisa berbunga hingga 6,5 persen per tahun.

Baca juga: Pipi Kempot Ashanty Jadi Sorotan Publik, Ini Penjelasan Lengkap Soal Kondisi Kesehatannya

“Bayangkan kalau disimpan 5 bulan saja, hasil depositonya bisa Rp100 miliar lebih. Ini adalah keuntungan daerah, bukan dana mengendap,” tegasnya.

Terkait Menkeu Purbaya, Muhidin menilai pernyataan adanya dana pemda mengendap terlalu terburu-buru dikeluarkan.

Akibatnya menimbulkan salah paham hingga kekacauan di tengah-tengah masyarakat.

“Perkataan dari Menteri Keuangan bahwa pengendapan uang ini tidak benar. Jadi artinya, jangan sampai koboy salah tembak,” tandasnya.

Terlepas dari berita di atas, siapa sosok Muhidin yang berani sindir Menteri Purbaya?

Profil Muhidin

Dikutip dari kalselprov.go.id, Muhidin merupakan pria kelahiran Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan pada 6 Mei 1958 silam.

Ia kini telah berusia 67 tahun.

Muhidin mengawali pendidikan dasarnya di SDN Binuang 1 (1972).

Dirinya lalu melanjutkan di SMP A. Yani Binuang (1976) dan Sekolah Guru Olahraga Banjarmasin (1980).

Muhidin mengawali kariernya sebagai guru olahraga.

Ia melakoni sebagai pendidik puluhan tahun dari 1981 hingga 2004.

Dalam urusan rumah tangga, Muhidin menikah dengan perempuan bernama Fathul Jannah.

Keduanya dikaruniai empat orang anak, yakni Karmila Muhidin; Rahmah Hayati Muhidin; Nur Rahman; dan Ahmad Muzaki.

Dari Guru Hingga Gubernur

Masih dikutip dari kalselprov.go.id, pensiun jadi guru, ia memutuskan terjun ke dunia politik.

Ia maju di Pileg dan berhasil duduk sebagai anggota DPRD Tapin 2004-2009.

Karier politiknya terus naik.

Muhidin tercatat pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalsel 2009-2010.

Belum selesai jadi wakil rakyat, ia kemudian maju di Pilkada Banjarmasin.

Ia sukses hingga dilantik menjadi Wali Kota Banjarmasin 2010-2015.

Pernah gagal

Karier Muhidin pernah diwarnai dengan kegagalan.

Pada Pilkada Kalsel 2015, ia maju sebagai calon Gubernur Kalimantan Selatan bersama dari Gusti Farid Hasan Aman melalui jalur Independen.

Namun, dia kalah dengan pasangan pasangan calon nomor urut 2, Sahbirin Noor dan Rudy Resnawan.

Muhidin kembali mencari peruntungan di Pilkada Kalsel 2020.

Ia kembali maju, namun kali ini dirinya menjadi calon wakil gubernur.

Sedangkan calon gubernurnya berganti dengan Sahbirin Noor.

Sahbirin-Muhidin pada akhirnya menang lalu menjabat pada periode 25 Agustus 2021 – 24 November 2024.

Untuk ketiga kalinya, Muhidin kembali bertarung di Pilkada Kalsel 2024.

Muhidin kali ini berpasangan dengan Hasnuryadi Sulaiman, didukung PAN, PKS, Demokrat, PSI, dan Perindo.

Muhidin-Hasnuryadi nomor urut satu lawan Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie Himawan Nugraha.

Baca juga: Cara Daftar Jadi Penerima Bantuan Sosial 2025, Serta 7 Bansos Cair Bulan November

Dikutip dari data KPU Kalsel, Muhidin-Hasnuryadi menang telah.

Keduanya meraih 82,4 persen atau 1.629.456 suara, sementara lawannya hanya 17,6 persen atau 348.118 suara.

Presiden Prabowo Subianto  melantik Muhidin-Hasnuryadi  masa jabatan tahun 2025-2030 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 20 Februari 2025 kemarin.

Harta kekayaan

Muhidin diketahui memiliki harta kekayaan mencapai Rp913.093.015.029.

Jumlah tersebut ia laporkan ke Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKP) pada 31 Desember 2024 lalu.

Berikut rincian lengkapnya:

  • Tanah Dan Bangunan Rp. 680.844.571.021
  • Alat Transportasi Dan Mesin Rp. 3.175.000.000
  • Harta Bergerak Lainnya Rp. 17.050.000.000
  • Surat Berharga Rp. 122.727.500.000
  • Kas Dan Setara Kas Rp. 121.214.524.315
  • Harta Lainnya Rp. ----
  • Utang Rp. 31.918.580.307
  • Total Harta Kekayaan Rp. 913.093.015.029


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved