Berita Nasional

TikTok AS Bakal Punya “Rasa Baru”, Algoritma Dipegang Oracle

Raksasa teknologi Oracle dipastikan akan menerima salinan algoritma yang menjadi otak di balik aplikasi TikTok untuk beroperasi khusus

Editor: Wawan Akuba
doc
TIKTOK -- TikTok tidak akan diblokir di AS, tapi ada syarat besar: algoritmanya kini di tangan Oracle. 

Isi perintah itu pada dasarnya menyatakan bahwa syarat-syarat kesepakatan sudah memenuhi kebutuhan keamanan nasional AS.

China sendiri diharapkan menandatangani serta menyetujui kerangka kesepakatan divestasi TikTok sebelum pekan ini berakhir.

Jika itu tercapai, Trump akan mengeluarkan penangguhan sanksi selama 120 hari, memberi waktu bagi kedua negara menyelesaikan detail perjanjian.

Investor Masih Tertutup

Detail soal investor yang akan masuk ke dalam perusahaan baru TikTok versi AS belum dibuka sepenuhnya.

Namun pejabat Gedung Putih memastikan bahwa operasional di Amerika akan berbentuk joint venture baru dengan dewan direksi mayoritas diisi orang Amerika.

Hingga kini, hanya Oracle dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake yang dikonfirmasi sebagai peserta konsorsium.

AS sendiri tidak akan mengambil saham maupun kursi di komite pengendali perusahaan tersebut.

Trump, yang berasal dari Partai Republik, diketahui sudah beberapa kali memperpanjang tenggat waktu divestasi TikTok.

Ia bahkan sempat berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping pada Jumat lalu untuk membicarakan persoalan ini.

Keputusan final kini menunggu tanda tangan resmi dari kedua belah pihak.

Jika kesepakatan berjalan mulus, TikTok akan tetap bisa digunakan oleh jutaan warganet Amerika tanpa ancaman pemblokiran, dengan Oracle menjadi pengawas utama di balik layar.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved