Reshuffle Kabinet

Jatah Menteri dari Partai Golkar Dikurangi Prabowo, Puteri Komarudin Tak Jadi Jabat Menpora

Jatah Golkar berkurang, Prabowo tunjuk Erick Thohir sebagai Menpora. Penunjukan ini patahkan spekulasi soal Puteri Komarudin.

|
YouTube Setpres
RESHUFFLE KABINET - Prabowo mengurangi jatah Golkar di Kabinet dengan menunjuk Erick Thohir sebagai Menpora. Penunjukan ini patahkan spekulasi soal Puteri Komarudin. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mengalami perubahan signifikan yang mengurangi jatah menteri dari Partai Golkar

Keputusan ini terlihat jelas setelah Prabowo resmi menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menggantikan Dito Ariotedjo yang dicopot dari jabatannya pada Senin (8/9/2025).

Awalnya, Partai Golkar mendapat delapan posisi menteri, termasuk Dito Ariotedjo. Namun, dengan pengangkatan Erick Thohir, jumlah menteri dari Golkar kini menyusut menjadi tujuh. 

Penunjukan ini juga mematahkan spekulasi yang beredar luas bahwa posisi Menpora akan kembali diisi oleh kader Golkar, seperti Puteri Anetta Komarudin, yang sebelumnya diusulkan oleh Ketua Golkar, Bahlil Lahadalia.

Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, bukanlah kader partai politik. 

Penunjukan ini dinilai memperkuat posisi profesional di kabinet Prabowo, sekaligus menambah peran Erick yang sudah memimpin PSSI dan memiliki rekam jejak panjang di bidang olahraga dan media.

Dilansir dari TribunTimur.com, Salah satu nama digadang-gadang menjadi Menpora ialah Puteri Anetta Komarudin.

Perempuan yang baru berusia 32 tahun ini merupakan anggota DPR RI.

Wanita kelahiran Bandung 21 Agustus 1993 merupakan politisi Partai Golkar.

Ini kali kedua politisi Golkar itu diisukan akan menjabat Menpora.

Pertama kali Puteri Komaruddin diisukan menjabat Menpora saat Golkar dipimpin Airlangga Hartarto atau era Presiden Jokowi.

Kala itu, Zainudin Amali, mengundurkan diri menjabat Menpora pada Maret 2023.

Namun Presiden Jokowi menjatuhkan pilihannya pada Dito Ariotedjo.

Ketua Golkar Bahlil Lahadalia mengaku telah mengusulkan nama Puteri Kamaruddin menjabat Menpora.

Tetapi, Bahlil belum tahu keputusan Prabowo.

"Sudah (ngusulin). Belum tahu," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

Setelah sembilan hari kosong, Prabowo Subianto, akhirnya melantik Menpora baru, Rabu (17/9/2025).

Presiden Prabowo Subianto mempercayakan kepada Erick Thohir.

Erick bukanlah kader parpol seperti Dito Ariotedjo.

Ia adalah seorang pengusaha juga menduduki jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia dilantik sebagai Menteri BUMN pertama kali pada 23 Oktober 2019 di era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Ketika masa jabatan Jokowi berakhir dan diganti oleh Prabowo Subianto, jabatan Menteri BUMN untuk Erick Thohir tetap dipertahankan.

Selain menjadi menteri, ia mengemban jabatan penting lainnya yaitu sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 16 Februari 2023.

Di bawah PSSI, pria kelahiran Jakarta 30 Mei 1970 itu bertanggung jawab mengelola sepak bola di Indonesia.

Rekam Jejak Erick Thohir

Sebelum berkecimpung di pemerintahan, Erick dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki passion di bidang media dan olahraga.

Ia menjadi pemimpin sekaligus pemilik sejumlah perusahaan media dan klub olahraga, serta terlibat aktif dalam pembinaan olahraga. 

Erick pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) era 2006-2010 dan Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, perusahaan yang menaungi Persib Bandung. 

Ia juga sempat memiliki saham tim bola basket NBA, Philadelphia 76ers, selama setahun (2012-2013).

Erick Thohir juga tercatat sebagai pemilik saham klub Major League Soccer - kasta tertinggi Liga Amerika Serikat-, DC United pada 2012. 

Bersama Jason Levien, ia menguasai kepemilikan mayoritas 78 persen saham DC United. 

Namun, pada Agustus 2018, Erick Thohir memutuskan melepas saham tersebut. Saham yang ia miliki selama enam tahun terakhir.

Pada Oktober 2013, nama Erick Thohir kian dikenal setelah membeli membeli klub bola asal Italia, Inter Milan. 

Ia membeli 70 persen saham Inter Milan dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai 350 juta Euro atau setara Rp 5,3 triliun. 

Karena memiliki saham terbanyak, anak dari pengusaha Teddy Thohir ini menjadi Presiden di klub berjuluk Il Nerazzurri itu hingga 2018. 

Tiga tahun setelahnya, yaitu pada 2019, Erick Thohir menjual seluruh kepemilikan sahamnya kepada Suning Group, perusahaan asal China.

Di bidang media, Erick adalah Komisaris Utama Mahaka Media (2010-2019) dan Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk, perusahaan induk ANTV, pada 2014-2019.

Di sela-sela kesibukannya sebagai pebisnis, Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019).

Nama Erick Thohir kembali menjadi sorotan saat menjadi Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/INASGOC (2018).

Hal ini tak lepas dari kesuksesan penyelengaraan ajang olahraga antarnegara di Asia. 

Di ajang empat tahunan ini, kontingen Indonesia sukses meraih posisi ke-4 dengan perolehan 31 medali emas; 24 medali perak; dan 43 medali perunggu.

Setahun kemudian, saat Pilpres 2019, Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Jokowi-KH Ma'ruf Amin. 

Setelah Jokowi menjadi presiden untuk yang ke-dua kali, Erick Thohir diangkat sebagai Menteri BUMN.

Jabatan lain yang pernah diemban adik dari Garibaldi Thohir ini adalah Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah/MES, anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI), wakil Indonesia di International Olympic Committee (IOC), dan International Basketball Federation (FIBA).

Di dalam pendidikan, Erick Thohir menyelesaikan pendidikan formal di Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Associate of Arts bidang Komunikasi dari Glendale College, Bachelor of Arts bidang Periklanan di American College, dan MBA bidang Periklanan dari National University. 

Pada 3 Maret 2023, Erick Thohir dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Brawijaya (UB) di Malang, Jawa Timur, atas jasanya memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. 

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Entitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru". (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved