Gaya Hidup
3 Prinsip Dasar Fresh Graduate Menemukan Karier Tepat Menurut Profesor AS
Fresh graduate perlu menemukan pekerjaan yang tepat demi menata karier mereka di masa depan.
TRIBUNGORONTALO.COM – Apakah Anda termasuk lulusan baru (fresh graduate) yang sedang mencari pekerjaan?
Fresh graduate perlu menemukan pekerjaan yang tepat demi menata karier mereka di masa depan.
Suzy Welch, profesor di New York University Stern School of Business, Amerika Serikat, berpendapat bahwa sebagian besar lulusan baru saat ini memulai pencarian karir mereka dengan cara yang keliru.
Sebagai pengajar, Welch menyaksikan langsung tekanan yang dihadapi para lulusan untuk segera mendapatkan pekerjaan apa pun.
Menurut Welch, mahasiswa didorong untuk mengejar tujuan jangka pendek yaitu mendapatkan pekerjaan, alih-alih melakukan pekerjaan jangka panjang untuk mengidentifikasi jalur karir yang tepat.
"Mahasiswa bisa lulus tanpa mendapatkan pelajaran tentang hal terpenting yang mereka butuhkan, yaitu siapa diri kita dan apa tujuan kita," ujar Welch seperti dilansir TribunGorontalo.com dari CNBC, Selasa (30/9/2025).
Kenali Diri Sendiri
Sejak tahun 2021, Welch mengajar "Becoming You" (Menjadi Dirimu), sebuah mata kuliah yang ia ciptakan untuk membantu mahasiswa menemukan nilai, tujuan, dan bakat bawaan mereka.
Ia juga menjabat sebagai direktur Stern Initiative on Purpose and Flourishing di NYU.
Dalam kursusnya, mahasiswa mengikuti serangkaian tes unik untuk menentukan "area transendensi" mereka, yaitu jalur karir yang paling selaras dengan nilai dan bakat mereka.
Hal ini sekaligus memberikan jaminan finansial. Welch membagikan pelajaran ini dalam buku barunya yang laris manis, “Becoming You: The Proven Method for Crafting Your Authentic Life and Career,” yang dirilis 6 Mei.
Welch mendesak para profesional muda untuk berhenti sejenak dan melihat ke dalam diri sebelum terjun berburu pekerjaan.
"Jangan mencoba mendapatkan pekerjaan sampai Anda tahu siapa diri Anda. Lakukan pekerjaan itu terlebih dahulu,"
"Anda pikir hal tersulit adalah pergi dan mencari pekerjaan, padahal hal tersulit adalah pergi dan menemukan diri Anda sendiri. Setelah itu, mencari pekerjaan akan lebih mudah," tegasnya.
Ia merekomendasikan untuk menanyakan pertanyaan kunci berikut pada diri sendiri: "Siapa saya? Apa nilai-nilai saya? Apa keahlian unik saya, dan apa yang memanggil saya secara emosional dan intelektual?"
Hindari Karir yang Tidak Tepat
Menurut pengalaman Welch, banyak lulusan berprestasi tinggi mendapati diri mereka berada di "pita berjalan" menuju industri populer seperti keuangan, teknologi, dan konsultasi. Meskipun industri tersebut mungkin tidak cocok dengan keterampilan dan minat unik mereka.
Sebagai contoh, survei di almamater Welch, Harvard, menunjukkan 21 persen lulusan tahun 2024 berencana bekerja di keuangan, 16 persen di teknologi, dan 13 persen di konsultasi.
Welch mendorong lulusan baru untuk mempertimbangkan jangkauan karir dan industri yang lebih luas.
Jika tidak, ia memperingatkan, "Anda akan pergi ke pasar kerja dan mencoba menyesuaikan kepribadian Anda dengan dunia, padahal faktanya, Anda perlu tahu siapa diri Anda, dan kemudian pergi menemukan tempat-tempat di dunia yang memang ditakdirkan untuk Anda."
Baca juga: Usia 24 Tahun Kini Bisa Daftar Calon TNI AD, Tinggi Minimal 158 Sentimeter!
Konsekuensi Jangka Panjang dari Pilihan yang Keliru
Welch menyamakan berada di jalur karier yang salah seperti mencoba menandatangani nama dengan tangan yang tidak dominan; ketika beralih ke tangan yang benar, tulisan akan mengalir jauh lebih mudah.
"Anda dapat menghindari masuk ke pita berjalan yang salah jika Anda melakukan pekerjaan awal untuk mencari tahu nilai, bakat, dan minat Anda sehingga Anda dapat mengidentifikasi tujuan Anda dan kemudian bergerak menuju ke sana," jelas Welch.
Ia juga menyampaikan rahasia yang jarang diungkap: "Jika Anda memaksakan diri pada pekerjaan yang Anda cukup kuasai, tetapi sebenarnya bukanlah 'diri Anda', Anda justru akan tersingkir sekitar usia 40 tahun."
Hal ini terjadi ketika perusahaan mulai memangkas karyawan tingkat tinggi dengan kompensasi besar yang berkinerja baik tetapi tidak berkembang maksimal (thriving).
Welch menambahkan, setelah mengambil kursusnya, beberapa mantan mahasiswanya memilih meninggalkan posisi bergengsi demi mengejar jalur yang lebih otentik.
Meskipun perubahan haluan dalam pencarian kerja bisa melelahkan, namun dalam jangka panjang, itu akan membangun karir yang tepat.
Artikel ini dioptimasi dari CNBC
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.