Harga Telur Naik di Pasar Sentral Gorontalo, Termurah Rp45 Ribu per Baki

Ringkasan Berita:

• Menjelang akhir tahun, harga telur ayam di Pasar Sentral Gorontalo naik
• Harga per baki isi 30 butir kini berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 65 ribu
• Meski ada kenaikan harga, penjualan tetap lancar dan stabil

 

TRIBUNGORONTALO.COM – Menjelang akhir tahun, harga telur ayam di Pasar Sentral Kota Gorontalo mengalami kenaikan. 

Lonjakan harga ini dirasakan langsung oleh para pedagang di pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Pattimura, Kelurahan Limba U Dua, Kecamatan Kota Selatan.

Salah satu pedagang telur, Selfi Bano, mengungkapkan bahwa harga telur saat ini bervariasi tergantung ukuran dan kualitas.

“Mulai dari Rp 1.500 hingga Rp 2.200 per butir, tergantung ukurannya,” ujar Selfi kepada TribunGorontalo.com, Minggu (9/11/2025).

Untuk pembelian dalam jumlah besar, harga per baki juga ikut naik. Satu baki berisi 30 butir telur kini dijual dengan harga termurah Rp 45 ribu, dan yang paling mahal mencapai Rp 65 ribu.

“Harga itu dikalikan dari Rp 1.500 per butir untuk satu baki,” jelasnya.

Menurut Selfi, kenaikan harga telur merupakan fenomena yang lazim terjadi menjelang akhir tahun, terutama saat permintaan meningkat menjelang perayaan hari besar.

“Naik karena pengaruh menghadapi bulan Desember,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa tren kenaikan harga telur sering terjadi pada momen-momen besar seperti hari raya.

“Kondisi seperti ini sering terjadi saat hari-hari besar,” ujarnya.

Menariknya, meski harga telur naik sekitar Rp 100–200 per butir, penjualan tetap berjalan stabil.

“Penjualan normal, bahkan lancar,” ungkap Selfi.

Ia menyebut bahwa telur yang dijualnya berasal dari kawasan Isimu, Kabupaten Gorontalo, dan semua varian harga—baik Rp 1.500, Rp 1.800, Rp 2.000, maupun Rp 2.200—tetap diminati oleh pembeli.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meski terjadi kenaikan harga, kebutuhan masyarakat terhadap telur tetap tinggi dan stabil, terutama menjelang akhir tahun.

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)