Peran Saka Nasional Gorontalo
Naila Nur Nadiva Siswi Sorong Antusias Jejakkan Kaki di Gorontalo, Tak Sabar Menyapa Sherly
Naila Nur Nadiva, siswi SMA Negeri 3 Kota Sorong, yang akrab disapa Diva. Ja begitu antusias menjejakkan kaki di Gorontalo
Penulis: Fadri Kidjab | Editor: Fadri Kidjab
Ringkasan Berita:
- Naila Nur Nadiva baru pertama kali menginjakkan kaki ke Gorontalo
 - Diva tak sabar menyapa secara langsung Sherly, hiu paus di Pantai Botubarani
 - Naila Nur Nadiva bercita-cita jadi pramugari
 
TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto – Di tengah riuh semangat Peran Saka Nasional 2025 di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Limboto, Gorontalo, hadir seorang peserta muda yang membawa kisah hangat dari timur Indonesia.
Adalah Naila Nur Nadiva, siswi SMA Negeri 3 Kota Sorong, yang akrab disapa Diva.
Ini adalah kali pertamanya menjejakkan kaki di Gorontalo, namun kesan yang ia rasakan begitu dalam.
“Sejuk sekali, seperti kampung halaman. Homestay-nya serasa rumah nenek,” ucap Diva dengan mata berbinar saat ditemui TribunGorontalo.com setelah upacara pembukaan Peran Saka Nasional 2025 di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Senin (3/11/2025).
Ia menggambarkan suasana pagi di Limboto yang asri dan udara dingin yang menyambutnya sejak tiba.
Sorong panasnya juga sama kayak gini, kayak Gorontalo. Panasnya satu orang satu matahari. Jadi kita masih sedikit beradaptasi sama cuaca di Gorontalo," bebernya.
Diva mengaku menikmati kebersamaan dengan teman-teman barunya.
Diva tergabung dalam Saka Dirgantara, pilihan yang ia ambil karena ketertarikannya pada dunia penerbangan.
“Saya ingin tahu apa saja yang ada di langit. Kalau di darat, kita sudah sering lihat,” tuturnya. Cita-citanya sejak kecil adalah menjadi pramugari.
Ia terinspirasi dari paman dan bibinya yang berprofesi di dunia penerbangan. Meski sempat terhalang restu orang tua, semangatnya untuk menjelajahi dunia tetap menyala.
Tak hanya mimpi, Diva juga membawa warisan lintas budaya.
Ayahnya, Amri Hamsir, adalah keturunan Jepang dan Cina, sementara ibunya, Nabila Hamid, berasal dari Indonesia.
Wajah Diva mewarisi wajah oriental ayahnya.
Mengenai mimpi, rencana Diva setelah lulus SMA adalah melanjutkan kuliah di Jepang, negeri asal sang nenek.
“Saya ingin kuliah di sana, karena nenek tinggal di Jepang,” ujarnya.
Di sisi lain, Diva mengaku bangga akhirnya bisa berkunjung ke Gorontalo.
Ia tak sabar menyapa secara langsung Sherly, hiu paus ikonik yang menjadi maskot Peran Saka Nasional 2025.
Ia berharap bisa mengunjungi tempat habitat hiu paus tersebut.
Lebih dari itu, ia membawa harapan besar dari Peran Saka Nasional. Diva ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk ambalannya, memperluas pertemanan, dan terlibat di berbagai kegiatan kepramukaan.
Baca juga: Dari Aceh ke Gorontalo, Rafiqa Rahmah Bawa Semangat Pramuka dan Mimpi Jadi Polwan
Peran Saka Nasional 2025 Resmi Digelar
Peran Saka Nasional 2025 resmi dilaksanakan di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada Senin (3/11/2025).
Agenda yang dibuka langsung oleh Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Komjen Pol (Purn) Budi Waseso diikuti oleh 1.724 peserta dari 34 Kwartir Daerah.
1.500 peserta pramuka Penegak dan Pandega se-Provinsi Gorontalo. Juga 200 Sanggah Kerja.
13 Saka terlibat dalam Peran Saka Nasional 2025 di Bumi Perkemahan Bongohulawa, meliputi Saka Wira Kartika, Saka Bakti Husada, Saka Bahari, Saka Taruna Bumi, Saka Wanabakti, Saka Widya Budaya Bakti, Saka Kencana, Saka Dirgantara, Saka Kalpataru, Saka POM, Saka Pariwisata, Saka SAR, dan Saka Bhayangkara.
(TribunGorontalo.com/Fajri A. Kidjab)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Naila-Nur-Nadiva.jpg)
                
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.