Peran Saka Nasional Gorontalo
UMKM Gorontalo Panen Rezeki dari Peran Saka Nasional 2025, Omzet Melejit Sejak Hari Pertama
Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Nasional 2025 yang digelar di Bumi Perkemahan Bongohulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, tak hanya menjadi ajang silaturahmi Pramuka dari 34 provinsi, tetapi juga membawa angin segar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Sejak kegiatan dimulai, kawasan sekitar lokasi perkemahan dipenuhi oleh pedagang yang menjajakan aneka makanan, minuman, hingga cendera mata khas Gorontalo.
Salah satunya adalah Rizky Selina Jarina Oli, dosen Universitas Gorontalo yang juga aktif sebagai pelaku UMKM. Ia menyebut Peran Saka menjadi momentum penting bagi kebangkitan ekonomi masyarakat kecil.
“Alhamdulillah, kegiatan ini memberi banyak manfaat,” ujar Rizky saat ditemui pada Sabtu (1/11/2025).
Rizky mengungkapkan bahwa proses pendaftaran bagi pelaku UMKM telah dibuka sejak 15 hingga 25 Oktober 2025.
Dari proses tersebut, sebanyak 125 UMKM dinyatakan lolos dan mendapat kesempatan untuk berjualan di area kegiatan.
“Alhamdulillah hari ini sudah mulai ramai. Pesertanya banyak, jadi jualan cepat habis,” tambahnya.
Menurut Rizky, sinergi antara panitia dan pemerintah daerah patut diapresiasi karena telah memberikan ruang promosi tanpa pungutan biaya.
Meski demikian, ia berharap ke depan penataan lokasi UMKM bisa lebih tertata agar tampil lebih representatif di hadapan tamu nasional.
“Fasilitasnya gratis, kami bersyukur. Hanya saja ke depan penataan lokasi UMKM bisa lebih rapi,” katanya.
Kebahagiaan serupa dirasakan Nuryati, pedagang makanan ringan yang biasanya berjualan di pasar Limboto. Ia mengaku dagangannya laris manis sejak pagi.
“Biasanya jualan di pasar Limboto, tapi di sini lebih cepat habis. Peserta banyak beli gorengan dan minum dingin,” ujarnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Amin Hasan, penjual kopi asal Limboto, menyebut minuman dingin menjadi primadona di tengah cuaca panas.
“Paling banyak dibeli itu yang coffee ice, tapi tidak sedikit juga yang membeli non coffee,” jelasnya.
Amin berharap kegiatan berskala nasional seperti ini bisa menjadi agenda rutin di Gorontalo karena terbukti memberi dampak langsung bagi pedagang kecil.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/PERAN-SAKA-NASIONAL-Potret-pedagang-UMKM-area-Bumi-Perkemahan-Bongohulawa-Kabupaten.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.