UAS di Gorontalo

Ustaz Abdul Somad Sebut ASN Wajib Disiplin: Kalau Sampai Terlambat Berarti Dia Korupsi

Dalam tausiah bertajuk Navigasi Iman Edisi Spesial Restorasi Day, Ustaz Abdul Somad (UAS) menegaskan pentingnya disiplin

Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Fajri Kidjab
NAVIGASI IMAN -- Ustaz Abdul Somad (UAS) saat memberikan tausiah dalam program Navigasi Iman di Masjid Agung Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, Jumat (24/10/2025) pagi. UAS mengingatkan ASN soal pentingnya disiplin. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Dalam tausiah bertajuk Navigasi Iman Edisi Spesial Restorasi Day, Ustaz Abdul Somad (UAS) menegaskan pentingnya disiplin dan tanggung jawab bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Acara yang digelar Pemerintah Kabupaten Gorontalo di Masjid Agung Baiturrahman Limboto, Jumat (24/10/2025), dihadiri ribuan jemaah dari berbagai kalangan.

UAS menyampaikan bahwa status sebagai ASN adalah nikmat besar yang harus disyukuri.

Ia mengingatkan bahwa setiap detik waktu kerja ASN dibayar oleh negara, dan jika dijalankan dengan amal saleh, pahalanya bisa mengalir untuk seluruh kabupaten.

“ASN ini nikmat yang luar biasa. Setiap detiknya dibayar oleh negara. Kalau dia beramal saleh, pahalanya untuk satu kabupaten,” ujar UAS yang pernah menjadi ASN selama 11 tahun.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa ASN yang tidak amanah akan dimintai pertanggungjawaban oleh masyarakat.

Ia mencontohkan, jika jumlah penduduk Kabupaten Gorontalo mencapai 400.000 orang, maka ASN yang lalai harus mempertanggungjawabkan gajinya kepada seluruh warga.

“Kalau ada ASN yang terlambat masuk dan pulangnya cepat, dia digaji dari APBD milik 400.000 penduduk Gorontalo. Di akhirat dia mesti minta izin kepada 400.000 orang,” tegasnya.

UAS lantas menyoroti bahwa korupsi tidak hanya soal uang, tetapi juga soal waktu. 

ASN yang datang terlambat atau meninggalkan tugas demi urusan pribadi, termasuk ibadah sunah, dianggap telah mengabaikan amanah.

“Kalau sampai terlambat berarti dia korupsi. Korupsi itu bukan cuma uang, korupsi waktu,” ujar UAS.

Ia menyindir kebiasaan pegawai yang meninggalkan pelayanan publik demi salat sunah, namun justru menghabiskan waktu dengan hal lain.

“Salatnya dua rakaat, scroll-nya satu jam,” ucapnya, disambut gelak tawa jemaah.

UAS menekankan bahwa mengurus masyarakat adalah kewajiban, sementara ibadah sunah bisa dilakukan di waktu lain. ASN diminta untuk tidak meninggalkan yang wajib demi yang sunah.

Untuk membangun disiplin, UAS menyarankan agar ASN memulai hari dengan kesiapan spiritual dan kebersamaan keluarga.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved